003.Sebuah kebenaran

26 11 0
                                    

003.Sebuah kebenaran

💦💦💦

"

Ehmm.. Saya boleh ikut duduk gak?" Suara bariton yang sangat deep menyeringai ke telinga Zara dan velly.


Velly dan Zara spontan menengok dan terdapat anak laki-laki mungkin dia murid sini tapi mereka merasa asing dengan wajahnya.

"Boleh, tapi lo siapa? Kok kayaknya gue baru tau kalo ada lo di sekolah ini." Tanya velly.

"Oh gue murid baru disini, kenalin gue putra, dan gue emang murid pindahan jadi masih baru." Dengan box smile.

"Yaudah kenalin, gue velly." Velly mengulurkan tanganya berniat mau berjabat tangan.

"Maaf gue gak bisa kita bukan muhrim."

"Subhanallah, ternyata masih ada ya cowok yang bisa ngehargai perempuan dan menjaga batasanya." Ujar Zara.

Putra hanya tersenyum dan melanjutkan makannya sampai. Ada guru yang menghampiri mereka.

"Kamu putra murid baru kan?" Tanya bu diah.

"Iya, bu."

"Keruang TU untuk mengurus perpindahan kamu."

"Iya, bu.." Putra berdiri dari kursi namun berbalik lagi."gue duluan siapa nama kalian."

"Gue Velly anak mipa 2."

"Gue Zara kelas kita sama kok."

"Okeh gue duluan ya assalamu'alaikum."

"Waalaikumsalam." Jawab Zara dan Velly.

"Gila itu putra ganteng banget pengen deh jadi pacarnya."

"Eh lo gak inget dia tadi kayak gimana boro-boro mau pacaran salaman ama lo aja gak mau."

"Yaudah nanti kalo udah lulus biar gue sama ortu gue kerumah putra." Ucapnya dengan bangga.

"Terserah yang penting gue lo undang."

Tiba-tiba saja kantin menjadi sangat ramai. Zara dan Velly pun berpikir apa yang terjadi.

"Eh ada apa sih kok tiba-tiba rame bener kek pasar." Tanya Velly pada teman di sebelahnya.

"Ya ampun lho gak tau apa ada guru ganteng banget sumpah bikin gue halu aja." Ujar temanya.

"Zar, lo gak penasaran apa?" Velly bingung melihat Zara sejak tadi hanya diam.

"Ngapain penasaran orang tuh orangnya keliatan dari sini." Menunjuk arah sana."tuh pak Alif."sambil mengarahkan kepala Velly ke arah Alif.

"Ohh pantesan pada heboh kok kayak gak pernah liat orang ganteng aja."

Zara geleng-geleng melihat kelakuan sahabatnya ini. Akhirnya mereka memutuskan kembali ke kelas.

Bel kepulangan sekolah pun berbunyi dan semua murid sudah berbondong-bondong untuk pulang.

Zara menunggu kang jepri didepan sekolah. Tiba-tiba ada mobil hitam berhenti dihadapanya. Zara bingung karena dia tau betul itu bukan mobilnya. Kaca mobil terbuka dan menampilkan gadis dengan berambut coklat.

"Masuk, zar mbak anter pulang." Ujar Nashwa.

"Gak usah mbak Nashwa makasih." Dengan senyuman.

Akhirnya Nashwa keluar dari mobil dan memaksa Zara untuk masuk. Mau tidak mau Zara diam dan iku dengan Nashwa. Saat diperjalanan hanya sunyi dan Ketanggungan diantara mereka. Sampai akhirnya mobil Nashwa berbelok ke sebuah cafe.

My-Life scenario | END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang