002.Calon kakak ipar

35 11 0
                                    

002.Calon kakak ipar

Zara masuk untuk menjawab semua rasa penasarannya. Dan saat ia masuk.

Degg Degg

Yang benar saja kakanya melakukan acara lamaran tanpa memberitahunya. Zara masih membeku di ambang pintu sampai ada Radit kakak keduanya menghampirinya.

"Zar ngapain lo berdiri didepan pintu masuk sini nanti gue jelasin semuanya." Radit menarik Zara kedalam kamar Zara.

"Sekarang jelasin ke aku kenapa ayah, ibu, kak vian, dan kak Radit gak mau kasih tau aku, Zara bukan bagian dari keluarga kalian ya." Tak terasa setelah mengucap hal tersebut setetes air mata jatuh.

Radit langsung memeluk adiknya. "Gak gitu zar, kita semua cuman pengen buat kejutan sama lo biar suprise." Hibur radit.

Zara memukul dada bidang radit. "Surprise kak." Dengan tawanya.

"Nah gitu dong masa adik kak Radit cemberut jelek tau, kamu siap-siap abis ini turun ya." Radit pergi dengan mengelus kapala adiknya.

"Kok gue ngerasa aneh ya gak biasanya kyak gini." Zara masih merasa aneh.

Setelah berargumen dengan pikirannya akhirnya zara memutuskan untuk pergi mandi dan bersiap-siap. Saat ia membuka lemari ternyata sudah ada baju yang disediakan talita.

Saat zara keluar dari kamar ternyata acara akan dimulai. Zara mencari duduk dan duduk didekat ibu-ibu. Zara tersenyum ke pada ibu itu.

"Kamu anaknya Hermanto ya?" Tanya ibu itu.

"Iyah tan."

"Siapa nama kamu nak?"

"Zara tan."

"Ohh kenalin nama tante Jihan." Ujar Jihan dengan hangat.

Acara pun berlangsung. Dan setelah acara lamaran vian selesai Zara langsung kedapur untuk mengambil minum. Saat duduk dan menghadap ke arah ruang tamu Zara merasa tidak asing dengan calon istri kakaknya itu.

Merasa penasaran Zara pun berjalan kearah ruang tamu dan saat ia sampai dihadapan calon kakak iparnya. Dia terkejut sekali.

"Mbak Nashwa."

"Zara."ucap mereka bebarengan.

"Ini kalian udah pada kenal gitu?"tanya vian kepada sang adik dan juga calon istri.

Zara hanya diam membisu. " Iyah kita udah pernah kenal kok."ujar Nashwa.

Zara langsung berbalik dan pergi ke kamarnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Semua yang ada di ruang keluarga itu pun bingung dengan Zara. Kecuali Nashwa yang sudah tau.

Zara kembali keluar dari kamarnya dengan membawa tas. Zara berjalan tanpa menoleh dan tanpa berbicara apa-apa.

"Zar, mau kemana kamu?" Tanya Hermanto saat Zara keluar dari rumah. Namun Zara tidak menoleh dan pergi dengan taksi.

"Nak kamu ikutin dan susul Zara ya om minta tolong." Pinta Hermanto yang khawatir.

Sesampainya ditaman Zara duduk dikursi dekat sungai. Dia sedang berpikir mengapa ini semua terjadi padanya dan keluarganya. Kenapa diantara sekian banyak wanita harus Nashwa.

"Ehmm, saya boleh duduk?"

Zara mendongak. "Pak Alif? Bapak ngapain disini." Tanya zara heran.

Alif duduk disebelah zara. "Gak papa tadi kebetulan aja lihat kamu disini dan saya rasa kamu murid disekolah."

Setelah itu hanya ada kecanggungan dan angin yang menemani mereka.

"Bapak tadi dateng ya di acara lamaran kak vian?" Setelah sekian lama diam akhirnya zara membuka obrolan dulu.

My-Life scenario | END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang