018. With You Love
"Kayaknya nih patner gue lagi sakit nih atinya." ucap Erick.Zara hanya melirik lalu memfokuskan pandangan nya pada pemandangan kota. Moodnya benar-benar kacau.
"Lagian lu tuh ngapain sih masih aja percaya saa orang yang ernah nyakitin lu." Erick benar-benar tak habis pikir.
"Playboy kayak lu itu gak bakal ngerti sama yang namanya cinta." sindir Zara.
"Kok lu malah nyudutin gue sih." ucapnya.
"Dari mana aja dari tadi kok gak Balik-balik?" tanya Alif.
"Oh jadi i-ahh." Zara menginjak kaki Erick untuk menutup mulutnya.
"Nyari udara aja kok, lagian didalam panas." Zara menekankan kata 'panas'
"Siapa?" Alif menunjuk Erick.
"Kenalin gue Erick soulmate Zara, dan juga yang jagain Zara selama di Jerman." ucap Erick.
"Salam kenal ya, kita santai aja." ucap Alif.
"Kamu gak mau pulang?" tanya Alif.
"Pak Alif pulang aja dulu, nanti Zara pulang bareng Erick kok." Zara kini telah ditatap tajam oleh Alif.
"Iya-iya Zara pulang sama pak Alif." Zara seakan mengerti maksud Alif.
Alif menggandeng Zara, membuat Zara tak bisa berkutik. Dirinya pun bingung apa sebenernya yang sedang dilakukan oleh Alif. Permainan apa yang sedang dipermainkan nya.
"Lepas!" Zara menghentakkan tangannya.
"Kenapa?"
"Saya gak pernah tau bapak itu nganggep saya apa. Pak Alif terus aja kayak gini." air mata Zara mulai bercucuran.
"Ssttt kamu ngomong apa sih." Alif memeluk Zara.
Zara berontak melepaskan pelukan Alif. "Pak Alif itu selalu aja buat saya berharap lebih. Padahal kenyataan nya pak Alif cuman mau main-main aja." Zara menyeka air matanya.
"Kamu ngomong apa sih? Saya gak lagi main-main kok."
"Buktinya pak Alif tadi sama perempuan lain disaat saya gak ada." Alif masih saja tak mengerti maksud Zara.
"Udahlah pak, mending pak Alif sama perempuan itu dan tinggalin Zara." Zara mulai melangkahkan kakinya.
Namun, langhkahnya terhenti karena Alif memeluk Zara dari belakang. Hal itu, membuat hati Zara semakin perih dan juga semakin berat untuk Zara melepaskan Alif.
"Tolong, jangan pernah menyuruh saya untuk meninggalkan kamu. Saya tidak akan meninggalkan kamu meski kamu memintanya." ucap Alif tepat pada telinga Zara.
Zara melepaskan pelukan Alif lalu berbalik menatap Alif lalu menghembuskan nafasnya.
"Saya gak pernah punya keinginan buat naruh harapan sama pak Alif," Zara menarik nafasnya. "Tapi hati ini menaruh harapan lebih."
KAMU SEDANG MEMBACA
My-Life scenario | END✅
Novela Juvenil"Tidak semua yang kita harapkan dan kita tuliskan dalam takdir bisa terjadi sesuai scenario yang kita buat." ~Zahira Elmaya Ayu ~ "Berbohong dengan perasaan karena suatu keadaan adalah hal yang salah yang tak seharusnya kau dan aku lakukan" ~Muhamma...