007.Zara jealous?

15 11 0
                                    

007.Zara jealous?

💦💦💦

Mereka pun menuju time zone itu hanyalah alibi Zara agar Radit tidak menanyakan tentang sosok pria tadi kepada Zara.

Tiba-tiba Zara menanyakan hal yang mengejutkan Radit. "Kak, kriteria istri kakak tu kek mana sih?"

"Lo waras kan Zar." Radit memegang dahi Zara.

Zara menyingkirkan tangan Radit."apaan sih kak,"

"Ya lagian zar boro-boro mau nikah kak vian aja baru mau nikah masih lama kali." Jelas Radit.

"Ya kan siapa tau gitu udah punya kriteria yang pas nanti sapa tauZara bisa bantu cari." Ujar Zara.

"cari apaan? Calon? Gak usah aneh-aneh deh Zar." Kata Radit.

"Iya-iya gitu aja marah."

"Dah ah ayok pulang aja, nanti sambil kakak pikirin kriteria kakak. " Gurau Radit.

💦💦💦

Akhirnya gue sampe di rumah juga setelah perjalanan panjang. Sebenarnya gak panjang sih cuman jadi panjang Gara-gara kak Radit ngajak debat mulu.

Gue langsung memutuskan ke kamar namun sebelum ke kamar ibu manggil gue.

"Zar, nanti kalo udah selesai mandi keluar ya kita mau makan malam bersama." Ajak ibu.

"Sama siapa bu?" Tanya gue soalnya tumben ada makan malem bareng.

"Sama keluarga Nashwa." Ucap Ibu.

Gue hanya berohria. Wait, kalo sama keluarga nya mbak Nashwa berarti ada putra dan juga pak Alif dong. Gue harus dandan cantik nih.

Gue masuk kamar dan membongkar isi lemari gue memilah baju yang bagus buat nanti malem. Biasa deh permasalahan cewek. Setelah selama sejam gue menemukan baju yang pas untuk malam ini.

Itulah outfit yang bakal gue pake emang gue anaknya suka ama warna monokrom

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itulah outfit yang bakal gue pake emang gue anaknya suka ama warna monokrom. Baju itu juga dikasi ama Velly waktu ultah gue dan baru kepake sekarang.

Gue keluar dan diruang tamu udah ada kak vian, kak Radit, dan yang lain juga termasuk mbak Nashwa. Tapi untungnya pak Alif, putra sama ortunya belum dateng.

"Wihh cantik bener lo Zar." Puji kak Radit.

"Apaan sih lo tiap hari gue juga cantik." Kata gue sembari sok buang muka.

"Iya zar tumben kamu cantik hemm kenapa nih." Nih ibu satu ikutan juga gini amat sih.

"Dari pada kayak gembel." Ucap gue singkat, jelas, dan padat.

My-Life scenario | END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang