016. Masih Berharap

25 10 0
                                    

016.Masih Berharap

4 tahun kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

4 tahun kemudian....

Seorang gadis cantik dengan kecerian diwajahnya tengah berdiri di sebuah sungai. Rambutnya tertiup angin. Dia benar-benar menikmati pemandangan.

"Gimana? Lancar hati ini?!" Tanya seorang pria yang sekiranya seumuran denganya.

"Lancar banget Rick, malahan seru tau." Ujarnya.

"Lo gak pengen pulang ke Indonesia apa?" Keceriaan Zara mendadak luntur.

"Entahlah, gue belum ada rencana buat pulang." Ujarnya.

"Makan aja yuk, gue laper nih." Zara mengganti topik pembicaraan.

"Yaudah yok, dimana?"

"Apartemen gue aja." Erick pun menyetujui Zara.

Kini Zara telah menyelesaikan masa kuliahnya di Jerman hanya tinggal menjalani koas. Selama 4 tahun lamanya Zara sama sekali tak pulang. Meski telah berusaha untuk melepas Alif. Namun kenyataan nya tetap Zara menyimpan perasaan itu.

💦💦💦

Disisi lain seorang pria dengan wajah yang sangat dingin dan rahang yang tegas tengah dipusingkan dengan masalah kantor. Pria itu mengambil ponselnya untuk memanggil sekretarisnya.

"Siapkan ruang meeting." Ucapnya.

Pria itu selama sekitar 4 tahun belakangan ini benar-benar gila kerja. Bahkan orang tua mereka juga merasa kasihan dengan anaknya. Itu semua dia lakukan untuk mengalihkan kekecewaannya.

Alif, dia benar-benar menjadi pribadi yang lebih dingin semenjak kepergian Zara. Dia benar-benar berubah. Bukan lagi Alif yang dulu.

Perusahaan nya dilanda masalah disebabkan manager perusahaan A&M menggelapkan uang perusahaan.

"Saya mengadakan meeting mendadak karena, manager perusahaan A&M telah menggelapkan uang perusahaan." Jelas Alif sebagai CEO perusahaan A&M.

"Dan saya akan akan pergi ke Jerman untuk beberapa hari untuk melihat kondisi perusahaan cabang disana." Ujarnya lalu pergi.

Alif menghempaskan badanya disofa ruangannya. Memijat pelipisnya, masalah ini benar-benar membuat Alif kewalahan. Tak lama pintu ruangannya terbuka menampilkan Radit. Entah bagaimana awalnya tapi tahun-tahun belakangan ini mereka menjadi bersahabat.

"Bro, lagi pusing ya? Cerita aja siapa tau gue bisa bantu." Ujar Radit.

"Ck, biasalah masalah perusahaan. Tuh lo taukan manager baru itu."

"Iya, kenapa."

"Korupsi." Radit terkekeh.

"Wah, hebat banget tu orang." Canda nya.

My-Life scenario | END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang