023.Lelaki Pertama

9 10 0
                                    

“Aku hanya ingin menjadi lelaki pertama yang dapat kamu andalkan dalam keadaan apapun.”

-Putra-

023.Lelaki Pertama

Pagi ini Zara berencana untuk pergi ke rumah sakit yang telah dikatakan oleh Alif. Namun gagal, kenapa? Karena dia kedatangan Taiger. Taiger berasalasan akan mengenalkan calon pendamping hidupnya kepada Zara.

"Diminum bang," ucap Zara ketika meletakkan secangkir kopi kepada Taiger.

"Kok nih rumah segede gaban sepi amat.laki lu kemana?" Zara merasa jengah padahal mansion yang ditinggalinya dulu jauh lebih besar daripada ini.

"Bang Taiger amnesia apa gimana sih? Mas Alif ya kerja lah." Tiba-tiba bel berbunyi Zara berdiri dan  membukakan pintu.

"Lho mbak Angel, kok-"

"Hai sayang." sapaan Taiger kepada Angel benar-benar membuat Zara tercengang.

"Jadi, yang bang Taiger maksud itu mbak Angel gitu." Taiger mengangguk dengan begitu menggemaskan. Jarang-jarangkan mafia menggemaskan.

"Mhh, kalo yang ini Zara gak mungkin gak kasih restu." ucapnya disusul tawaan.

"Sa ae lu." ujar Taiger.

"Hari ini ada rencana apa Zar?" tanya Angel.

"Kayaknya hari ini cuman ke rumah sakitnya mas Alif deh." Angel hanya berohria.

"Kalian kapan nyusul nya, jangan mau mbak dipermainkan oleh bang Taiger terhormat." Angel tertawa.

"Enak aja, gue gak brengsek kali." ujarnya tak Terima.

"Zara,mbak iri tau sama kamu." Zara mengangkat alisnya.

"Kenapa bisa gitu?"

"Karena kamu hebat, kamu tetep setia sama Alif bahkan setelah Alif mengecewakan Zara berkali-kali." ucapnya serius.

"Kalo diinget itu semua juga gak mudah mbak. Cuman yang ada di pikiran Zara waktu itu hanya satu. Zara yakin mas Alif pasti bakal berubah suatu hari nanti." Tiba-tiba saja Angel merasa terharu akan cerita cinta mereka.

"Aa, mbak Angel jangan nangis dong." Zara pun memeluk Angel.

Taiger juga hendak memeluk namun tak jadi karena mendapatkan pelototan dari Zara.

💦💦💦

Setelah kepulangan Taiger dan juga Angel Zara segera berangkat menuju rumah sakit. Dan sampai nya dirumah sakit Zara langsung ke bagian resepsionis.

"Maaf, Sus apa masih ada mungkin lowongan kerja."

"Maaf, sebelumnya namanya siapa ya?"

"Dengan Zara."

"Oh, dokter Zara. Maaf saya gak tau dokter langsung aja keruangan yang telah disediakan kami." Zara terkejut mengapa secepat itu?.

Zara terus berpikir mengapa dia langsung mendapat jabatan padahal ia belum pernah menjalani praktek. Zara pun berfikir apa ini semua tindakan Alif. Saat Zara menemukan ruangan yang dimaksud suster tadi dia pun masuk dan benar saja Alif telah duduk di kursi dengan wajah yang terlihat tampan.

My-Life scenario | END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang