🍓- 46.46

954 106 6
                                    

Asahi segera menelfon giselle dengan gelagapan, semoga giselle bisa diajak kerja sama.




"Halo sa? Knp?"

"Sel, karina ada nyamperin lu gak?"

"Iya. Baru aja dia tanyain alamat yoshi"

"Dan elu kasih tau dia?"

"Iya, emang- "

"Arrghh.. Sel! Skrng lo turun kelobby utama, ikut gue, keita, sama mashiho"

"E-eh ta- "

Pip

"Elu knp ajakain giselle sa?" tanya keita.

Asahi memasukkan ponselnya kedalam jas dokter, "gada waktu! Skrng ayo kita pergi susul karina!" pekik asahi menarik tangan keita dan mashiho.

"E-ehh dokter. I-ini biodata pasien yang akan anda oprasi"

"SAYA SIBUK!! TOLONG GANTIKAN OPRASI SAYA DENGAN DOKTER HITOMI" teriak asahi.

***

"WOE LAH ASAHI!! KALEM NAPA?!! GUE KAGAK MAU MATI MUDAAA!" teriak mashiho karena asahi membawa mobil dengan tidak estetik nya.

"LAMPU MERAH!! LAMPU MERAHH!!" Teriak giselle menepuk bruntal bahu asahi.





Dug








"AW!!"

semuanya pada meringis, karena asahi menginjak rem. Keita kepalanya kejedor sama kaca disebelahnya, giselle jidatnya cium kaca mobil depan, terus mashiho mukanya tabrakan sama jok asahi.

"BANGKE!!" Umpat mereka bertiga barengan.

"DIEM LO SEMUA!! ini situasinya pentinggg.. Kita kudu ngamanin temn lo yang gila itu" ucap asahi lalu melirik giselle.

"Biadab lo sa! Pake ngatain temn gue gila segala!!"

Asahi melihat lampu sudh warna hijau, lanhsung saja dia injak itu gas dan membuat ketiga temnnya saling mengumpati dirinya.

Asahi bodoamat, skrng dia memiliki pirasat buruk tentang karina yang akan berbuat sesuatu... Kepada haruto. Dedek gemesnya woe!! Mana rela dia dedek gemesnya terluka lagi.

***

Yoshi kini sudh membaik, cuma dia merasa pusingnya tidak hilang.

Skrng ini yoshi tengah berbaring menggunakan paha haruto sebagai pengganti bantal dikarpet bulu didekat tv. 

Matanya terutup sedang menikmati pijitan haruto yang memijat kepalanya. "Kak, kakak udah membaik kan skrng?"

"Hmm, iya" yoshi membuka pelan matanya. "Arigato"

Haruto terkekeh dan menggesekan hidungnya dengan hidung yoshi, "Kak yoshi pokoknya harus cepat sembuh Jangan sakit lagi ya!"

"Haha.. Iya, gak akan sakitt lagi" yoshi berdiri dari posisi berbaringnya, lalu menghadap kearah haruto dan menatapnya.

Haruto yang ditatap begitu mendadak jadi gugup, seketika simanis menutup matanya karena yoshi mendekatkan wajahnya kewajah haruto.



Cup



Hanya menempel, ketika yoshi akan menggerakan bibirnya.. Suara yang tak asing baginya membuat dia langsung melepaskannya.

"Yoshi!"




Yoshiharu menoleh dan mendapati seorng perempuan dengan rambut sepunggung dan menatap tajam mereka berdua.

"Karina?"

Karina, yang telah sampai dirumah yoshi meskipun susah untuk masuk karena nynya kanemoto melarangnya.

Gadis itu langsung memeluk yoshi erat dan tidak memperdulikan tatapan aneh dari haruto yang disebelah yoshi.

"Lu, gpp kan?!! Skrng lo tenang aja ada gue disini"

Yoshi diam dan menatap aneh gadis yang tengah memeluknya ini, "gue gpp. Gue tenang kok, lepas rin"

"Enggak! Lo pasti capek kan?? Ayo kita dikamar aja yosh, biar gada yang ganggu! Gue tau lo lagi capek kan? Sekligus sedih karena kepergian om yunhyeong"

Yoshi menutup matanya sebentar, lalu mendorong pelan karina dari pelukannya. "Gue udah gpp. Dan juga gue udah ngerelain ayah gue buat tenang disana, lo ngapain kesini?"

"Gue kesini buat nenangin lu, yosh!!"

"Ekhem" haruto berdehem karena dia merasa terabaikan.

Karina menatap tajam lelaki manis yang duduk disebelah yoshi. "Lo siapa?! Kenapa tadi lo lancang banget cium bibir pacar gue?!"

"Pacar?"

"Karina!! Kita udah gada hubungan apa apa lagi!" ucap yoshi.

"Tapi gue masih sayang sama lu yosh! Pikiran gue berubah karena gue gak bisa lupain lo!" ucap karina lalu kemudian mata yoshi dan haruto membulat sempurna.

Dan untuk Haruto, ini pemandangan yang sakit. Juga untuk Yoshi dia hanya bisa diam mematung ketika dengan lancangnya karina mencium bibir dia didepan haruto.












TBC.

Ughh gimane tuh🌚

Assitheru [身なで] Yoshinori - HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang