🍓- 15.15

1.2K 154 2
                                    

"Dek, kakak boleh peluk kamu?"

Pipi simanis kembali memerah, kemudian mengangguk.

Yoshi segera memeluk haruto dari belakang, karena pria manis itu menghadap berlawanan dengan yoshi.

Haruto merasakan jantung berdetak kencang, oh astg dipeluk oleh dokter tampan siapa yang gak mau?

Yoshi sesekali mencium rambut haruto, wangi vanila bercampur mint yang menyegarkan dihidung.

Hening melanda, lagi.

Yoshi dan haruto kini sudh mulai masuk ke alam mimpinya, hingga yoshi tanpa sadar bergerak turun ke tengkuk simanis dan mengendusnya.

Haruto kembali membuka matanya, dirinya kaget karena yoshi mengendus tengkuknya itu membuat si manis merasakan geli.

"Sshh"

Perlahan haruto memindahkan kepala dokter muda itu agar tidak emm mengendus tengkuk nya.

Dan ya berhasil,

Haruto bernafas lega, kemudian mengusap tangan yoshi yang melingkar di pinggang nya dan kembali tidur.

***

Yoshi membuka perlahan matanya, hal pertama yang pemuda kanemoto itu lihat adalahh wajah damai haruto yang memeluknya,

Kini mereka berhadapan,

Yoshi mengulas senyum nya, kemudian mengusap pelan rambut hitam si manis.

Dilihatnya jam diponsel milik yoshi,

07.00

Dan mata elang pria kanemoto itu melihat ke arah jendela yang tertutupi tirai, salju?

Apakah turun salju? Pantes haruto memeluknya erat, kedinginan pasti.

"Eenghh"

Haruto mengeliat pelan, lalu mata cantiknya itu terbuka.

"Udh bangun hm? Pagi"

"Pagi juga kakk^^"

Simanis baru sadar kalo posisi dia lagi meluk yoshi sambil berhadapan.

Haruto melepaskan pelukannya, "e-ehehe maaf kak"

Yoshi tersenyum, "knp dilepas? Dingin loh diluar baru turun salju" ucapnya kemudian menarik haruto lebih dekat lagi.

"U-umm" haruto mengangguk, dirinya sedang mengontrol jantung yang kini sudh berdetak kencang lagi.

"Kak, diluar turun salju ya?" tanya haruto.

Yoshi mengangguk, "iya. Mau main keluar gak?"

"Hum, kakak gak kerumh sakit?"

"Iya kerumh sakit, jadwal kakak siang"

***

Setelah sarapan, dan cuci muka. Disinilahh yoshi dan haruto, mereka sedang membuat boneka salju dihalaman rumh yoshi yang tertutupi banyak salju, bahkan banyak anak anak yang bermain dipagi seperti ini.

Haruto memakai mantel punya yoshi, dirinya masih setia membuat ukiran wajah dibola salju yang kini hampir terbentuk manusia salju.

"Nahh sudah" gumam haruto setelah memasangkan ranting kayu sebagai kedua tangannya, dan syal yang melingkar dilehernya.

Haruto tersenyum menatap boneka salju itu,

"Apa airi akan membuat manusia salju seperti ini dirumh? Skrng kan turun salju?" batin haruto.

Ide jahil terlintas diotak yoshi, segera pemuda kanemoto itu membulatkan salju ditangannya, lalu melemparkan ke haruto.

"Kakak!"

Yoshi tertawa, "kaget hm?"

Haruto mengerucutkan bibirnya, kemudian mengambil salju ditanah dan membulatkan nya persis seperti yoshi tadi,


Pukk






"Rasain tuhh!" balas haruto.

Yoshi tidak tinggal diam dung, dia buat bola salju lagi pake tangannya dan lemparin ke haruto,

Haruto juga sama.

Dan terjadilah perang lempar lemparan bola salju yang diiringi tawa dari mereka berdua.

Haruto berlari ke arah yoshi, dan siapa sangka bahwa simanis menginjak tali sepatu nya.

Melihat itu yoshi langsung berlari juga karena jarak mereka lumayan jauh.





grep



Karena licin, yoshi tumbang diatas badan simanis.


Brukk!




Chup!

Jadi posisi saat ini, haruto dibawah dan yoshi diatas dan juga BIBIR MEREKA MENYATU!

Haruto membuka pelan matanya,

Yoshi dengan pelan menjauhkan bibir nya dari simanis, ditatapnya haruto dengan pipinya yang memerah.

Oh sial, jantung yoshi rasanya ingin copot saja!

"Ekhemm"

Yoshi dan haruto tersadar, dan langsung memperbaiki posisi mereka. Yoshi membantu haruto berdiri, "gpp?"

Haruto mengangguk pelan, "i-iya kak"

Yoshi berbalik, "oh mahi, baru nyampe kesini?"

Mahiro, mengangguk. "Iya, baru sampe sii. Oh ya, nanti jam 10 kerumh sakit, kita bakal rapat sama direktur"

Yoshi mengacungkan jempol nya, "sip. Ehh mau buat manusia salju gak bareng gua sama haruto?" tanya yoshi.

Haruto menghampiri yoshi dan mahiro, "eumm iya kakk. Hehe buat boneka salju sama kita ^^"

Mahiro menggeleng, "maaf ya yos, haru, aku ada jadwal pagi hari ini. Jadi.. Lain waktu aja deh ya"

Haruto mengerucutkan bibirnya, yoshi yang melihat itu hanya tersenyum. "Yaudh, hati hati mahi"

"Yoi"

Kemudian mahiro masuk ke mobilnya, lalu menuju ke rumh sakit. Sejujurnya, mahiro melihat tadi yoshi dan haruto berciuman tak sengaja, dan entah knp mahiro tak suka melihat itu.

"Gue harus cepat" gumamnya.




To be continue...

Assitheru [身なで] Yoshinori - HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang