🍓- 28.28

1K 140 10
                                    

"kamu tunggu dulu ya disini. Aku janji, aku bakal selametin dan bawa kembali anak mu dari tangan sibajingan itu"

"Aku percaya padamu kak"

"Kamu disini saja ya, kalau ada apa apa bisa minta tolong dengan bibi jin"

***

Beberapa hari kemudian...

Semuanya kembali beraktivitas seperti biasa. Perlahan mulai perlahan, warga rumah sakit TUOTH sudh mulai mengihklaskan kepergian mahiro.

Setelah selesai oprasi, yoshi kembali keruangannya. Mendudukan diri dikursi hitam itu lalu menutup matanya sejenak.

Ddrtt drtt..

Mendengar ponsel nya berbunyi, langsung saja pemuda kanemoto itu membuka kembali matanya.

Lalu detik berikutnya dia membulatkan mata tak percaya pada uname yang tertara disana. Segera yoshi menekan tombol hijau untuk menyambungkan panggilan itu.

"H-halo??"

"Kenapa gugup begitu hm? Rindu ayah tidak nihh?"

Mata lelaki itu berkaca kaca, "hahh.. A-ayah, hiks.. Iya!! Yoshi rindu ayah sama bunda!!"

Yoshi senang bukan main ketika ayahnya menelfon. Sudh lama orang tua nya tidak menelfon dan memberi pesan kepada yoshi. Diingat ingat mereka memberi pesan singkat kepada yoshi satu tahun yang lalu.

"Iyaaa, ayah juga rindu yoshi. Sedang apa hm?"

Yoshi menghapus air matanya, "dirumah sakit yah, daan kenapa ayah sama bunda jarang telfon sama beri pesan sama yoshi? Udh lupa punya anak kah disini?"

Sang ayah hanya terkekeh memdengarnya, "maafin ayah sama bunda ya. Kami sibuk iti sebabnya gak sempet telfon sama kirim pesan sama yoshi"

Yoshi hanya mengangguk.

"Daaann coba tebakk!! Ayah skrng ada di bandara haneda lohh"

Yoshi membulatkan matanya terkejut sembari menutup mulut nya, "AAAAAA.... Serius yaahh?!! Benerann??"

"Iya nak, ayah baru turun dari pesawat. Skrng bunda lagi cariin taxi nihh"

"Yaudh! Yoshi jemput aja ayah sama bunda!!"

"Ehh, gak usah. Lagian kamu kan masih dirumah sakit nak, biar kami saja yang kerumah kamu. Ehh rumah mu masih disana kan?"

"Iya yah, rumah yoshi masih disana"

"Yasudh, kalo gitu. Ehh taxi nya sudh ada nih, ayah tutup dulu nyaa. Semangat yoshi"

"Makasih ayahh"

Pip

Setelah menutup panggilannya, yoshi segera bersorak ria sembari melompat lompat, bak anak kecil yang baru saja diberi lolipop oleh ibunya.

"Eh, gimana nanti kalau bunda sama ayah tau kalau dirumah ada haruto?"

"Hmm oke, skrng aja deh gue pulang nya"

***

Yoshi membuka pelan pintu rumahnya, dilihatnya haruto sedang membersihkan lantai dengan sapunta itu, "loh kak? Udh pulang? Tumben cepet?"

Yoshi tersenyum dan menghampiri haruto lalu memeluk nya erat, haruti bahkan sampai mau oleng karena yoshi memeluknya tiba tiba.

"Kamu tau gak??" yoshi melepaskan pelukannya, "orang tua ku akan datang kesini!!" pekik yoshi senang.

Tetapi si manis diam.

Orng tua yoshi? Bagaimana kalo mereka-

"Kamu tenang saja, aku akan menceritakan semuanya kepada mereka dann.. Mungkin mereka juga akan paham" ucal yoshi yang melihat ketegangan dimimik muka haruto.

Si manis yang mendengar itu pun tersenyum, lalu mengangguk lucu. Yoshi yang melihat itu tersenyum gemas lalu merusak tatanan rambutnya.

"Jadi, apa perlu aku masak kak?"

"Jangan, nanti saja setelah mereka sampai oke"

Haruto kembali mengangguk, lalu melanjutkan aktivitas menyapunya. Sementara yoshi sudh naik ke kamar nya untuk mandi sembari bersorak ria.

Haruto menggelengkan kepalanya ketika melihat yoshi bahagia begitu. Karena jujur, haruto merasa bahagia jika yoshi pun bahagia.

,

Tok tok tok


Yoshi dan haruto yang tengah menotom tv memandang satu sama lain, kemudian yoshi berjalan kearah pintu untuk membukanya.

Ceklek.



"Hello boy, miss me?"

"AYAAHH!!!" pekik yoshi gembira lalu memeluk tuan kanemoto yang langsung dibalas olehnya.

"Anak ayah udah besar yaa" ucap tuan kanemoto lalu mengecup pelan kening sang putra. Maklum, yoshi ini putra semata wayang mereka.

Yoshi melepaskan pelukannya lalu memandang kiri-kanan tidak menemukan sosok ibundanya, "bunda mana yah?"

"Lagi diminimarket, ehh.. Ini ayah gak diajak masuk apa?"

Yoshi terkekeh, "yaudh ayo masuk"

Keduanya pun masuk kedalam rumah yang bernuasa biru itu.

Haruto keluar dari dapur dengan senyum yang mengembang di bibir nya. Tetapi, senyum itu luntur seketika kala melihat orang yang berdiri disebelah yoshi.



"Halo sela.. "

"Ah iya, haruto perkenalkan.. Ini ayah ku"  ucap yoshi memperkenalkan pria yang berdiri disebelahnya.

Haruto mematung ketika mendengar yoshi memeperkenalkan pria yang berdiri disampingnya. Hingga keringat dingin pun bercucuran, mata cantik itu berkaca kaca.

Yoshi yang melihat haruto hanya menaikan sebelahh alisnya, "kenapa?"

"D-dia.. " haruto menunjuk tuan kanemoto dengan jarinya, sementara yang ditunjuk menyeringgai pelan.

"D-dia.. Hahh.. "

























"D-dia yang telah membeli aku!!"









To be continue...

Btw, maaf yaw skrng aku up nya 3 chapter hehe^^ biasanya selalu 4 huhuu:((💕

Assitheru [身なで] Yoshinori - HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang