🍓- 38.38

948 117 9
                                    

"AYAAHHHH!!!"








































Dunia yoshi seakan berhenti berputar, kakinya terlalu lemas untuk menumpu badannya dan skrng, dia terduduk ditrotoar.












"Yoshi, nanti kalo udah besar yoshi mau jadi apa?"

"Emmm oci mau jadi dokter ayah!! Biar nanti kalo ayah sama bunda cakit,, oci bica cembuhin kalian!" jawab yoshi kecil.

"Ohh jadi dokter hm? Yasudh.. Ayah do'akan kamu semoga tercapai cita citanya menjadi dokter hebat!"

"Iyaa!! Nanti oci juga bisa ngobatin yang lainnyaaa"

Haruka datang dengan membawa sepiring biskuit kesukaan anaknya dan dua gelas teh. "Ohh, anak bunda ingin jadi dokter ya, bagusa bangett hm"

"Iyaaaa... Hehe, nanti oci bica obatin kaliann!!"

"Anak ayah hebat!!" Yunhyeong mencium gemas pipi gembul yoshi kecil. Sementara bocah itu terkikik geli.










Ingatan itu kembali berputar dibenak yoshi, air matanya menetes keluar dari mata elang yoshi.

Dengan segera ia bangkit sekuat tenaga lalu menghampiri ayah nya yang dikerubuni banyak orang.

"AYAHH!! HIKS.. BANGUNNNN!! AAAAAA... JANGANN HIK... JANGANN.. "

Yoshi memeluk yunhyeong erat, tidak peduli jika jas dokternya ikut terkena noda darah yang terus mengalir.

"HIKS.. MAAF.. MAAFIN YOSHI.. AAAAAA.. JANGAN... KUMOHON JANGAN.. HIKS"

Yunhyeong yang masih sadar itu dapat merasakan dan mendengar yoshi memeluk nya, juga menangis keras.

Dengan sisa tenaga nya, yunhyeong menyentuh pipi sang anak untuk bertatapan. Dia mengusap air mata yoshi yang keluar dari matanya. "M-m-maafinn a-a-ayahhh... N-nak.. Hahh.. M-m-maaf s-s-sangathh.. Hahh"

Yoshi menggeleng ribut, "ENGGK!! YOSHI YANG SALAH!! MAAFIN YOSHI AYAH!! HIKS.. AYAH HARUS BERTAHAN!! AYAH!! KUMOHONN.. "

"J-j-jangannhh nnn nangisahhh... A-anakk a-a-ayahhh kannnhh k-kuathh.."

"M-m-maaf j-j-jugaaahh u-u-untukkhh bbbunndahh mu... J-j-jugahh u-u-untukkhh kkkeluargahh h-h-hanbinnhh"

Yunhyeong tersenyum tulus, "j-jagaa.. Di-dirimu baik.. Baik.. Y-ya??"


Sesaat kemudian yoshi berteriak histaris ketika ayahnya menutup mata dan tangan yang sedang menyentuh pipi nya itu terjatuh.

"AYAAHHHH!!"







"Ayaahhh!! Janji ya! Kalo nanti oci cudah becal ayah halus tetap belcama oci??" bocah kecil itu menjulurkan jari kelingking nya kepada sang ayah.

Yunhyeong terkekeh lalu menautkan jari kelingking nya dengan sang anak, "iya. Ayah janji! Dan kamu juga harus janji ya sama ayah"

"Eum, apa?"

"Kalo yoshi,,, suatu saat nanti harus bikin ayah sama bunda bangga menjadi dokter yang hebat!"

Yoshi kecil mengangguk antusias, "iyaaa!! Hihi.. Oci janji cama ayah sama cama bundaa!! Oci akan membuat kalian ceneng!"

Haruka mengambil alih yoshi kecil untuk digendong, "kamu pasti ganteng deh.. Kayak ayah kamuu"

Yunhyeong tertawa mendengar nya, "adh².. Iya iyaa, itu kan bibit aku bun, pasti ganteng lah kayak bapaknya"













Lalu yoshi mendengar suara keita, asahi dan mashiho mendekat.

"PAK!! TOLONG CEPATT AMBIL BRANKAR!! CEPATT!!" teriak asahi.

"Yosh.. Lu gpp kan?" tanya keita menghampiri yoshi.

Yoshi menggeleng pelan, "hiks.. Enggak.. A-ayahh.. Hiks.. A-ayahh"

Beberapa petugas medis langsung mengangkat yunhyeong dengan pelan untuk dipindahkan ke brankar yang dibawanya.

Sementara yoshi masih menangis seraya ditenangkan oleh mashiho dan keita.

"SUDAH SEMUANYA BUBAR BUBARR!! GADA LAGI TONTONAN MENGHAYATI! BUBAR BUBARR!!" Teriak asahi membubarkan kerumunan itu.

"HUUUUUUU!!"

"Anjir urat malu si sahoy udah putus piks ini mah" gumam junkyu lalu menghampiri mashiho dan keita yang sedang membantu yoshi untuk berdiri disusul oleh asahi.











TBC

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Assitheru [身なで] Yoshinori - HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang