Haruto berlarian disepanjang koridor rumah sakit, tadi beberapa jam yang lalu dia mendapat telfon dari yoshi yang ternyata itu adalah keita,,, dokter terazono itu mengatakan bahwa ayah yoshi kecelakaan.
Sesekali haruto menabrak beberapa orang disana, disusul dibelakang oleh lisa dan haruka. Kemana adik haruto? Oh airi tidak bisa ikut karena harus mengikuti stodio tour disebuah museum selama tiga hari.
Meskipun tuan kanemoto hampir melecehkannya tetap saja, dia adalah ayah dari yoshi.. Apalagi saat disambungan telfon haruto sedikit mendengar yoshi menangis keras sambil memanggil ayahnya.
"Hah.. Hah.. Hah.. "
Sampai didepan ruangan UDG haruto dapat melihat yang lainnya sedang duduk disana. Termasuk yoshi yang sedang bersender dibahu hanbin sementara hanbin mengusap pelan bahu yoshi.
"Hahh.. G-gimana keadaannya??" tanya haruka yang baru saja sampai disana.
Semuanya langsung tertuju kepada mereka bertiga, juga yoshi yang sedikit terkejut mendengar suara bundanya dan ditambah ada haruto dan lisa.
Haruka mendudukan dirinya disamping yoshi, memeluk sang anak dengan erat. Sementara yoshi mulai menangis lagi, bahkan dirinya tidak peduli kalo dia dikatai cengeng oleh orng².. Skrng yang yoshi inginkan hanyalah menangis keras, melampiaskan semua.
"Hiks.. M-maaf... Hiks.. Hiks.. I-ini salahh hiks.. Hahhh.. Y-yoshii.. Aaaa.. Huwaaaa"
Haruka mengusap pelan punggung anaknya, dia juga ikut menangis ketika mendengar kabar bahwa yunhyeong ngalami kecelakaan.
Tetap saja, meskipun yunhyeong sudh bukan suaminya lagi dan sudah menyakitinya, dia juga pernah menjadi kebahagiaan haruka dan yoshi. "Bukan.. B-bukan salah kamu nak, hiks.. J-jangan menyalahkan diri sendiri y-yaaa"
Lisa ikut menenangkan haruka dan yoshi, sementara haruto menghampiri keita yang dari tadi mondar mandir mulu didekat mashiho dan junkyu duduk. "Kak"
"Eh, haruto" ucap keita gak mondar mandir lagi.
"G-gimana keadaannya?" tanya haruto.
Keita menggeleng pelan, "asahi dari tadi belum keluar. Bahkan udah berjam - jam kita diluar nungguin tapi dia belum keluar"
Mendengar itu haruto menghela nafas, "eh ada kak junkyu juga"
"Iya, si koala item ini malah nyasar kesini ru" sela keita. Sementara junkyu yang kagak jadi ngomong hanya menatap tajam istri dari sahabatnya itu, "udah jangan berantem. Ini keadaannya lagi gawat gini" ucap mashiho yang merasakan akan ada tragedi baku hantam.
Haruto terkekeh pelan, lalu atensinya mengarah kepada yoshi yang sedang menangis dipelukan haruka. Sejujurnya, haruto baru kali ini melihat yoshi menangis begitu.. Paling yang dia lihat yoshi nangis soft bin kalem.
'Puk'
"Yoshi emang gitu ru, kalau lagi nangis percaya deh.. Lo pasti bakal serasa jadi seme karena demi si junkyu dikutuk jadi babon, si yoshi gemoi bangettt!!" ucap keita.
"Woe apa - apaan tuh?!!" sewot junkyu.
"Ape lu, hah?!"
Haruto tersenyum lalu mengangguk pelan, "eh.. Sini duduk deket aku haru" ucap mashiho menepuk kursi besi itu disebelah kirinya kan disebelah kanan cio itu junkyu.
Baru saja Haruto duduk, asahi sudh keluar dari ruangan UGD dan melepas masker nya.
Semuanya langsung menghampiri asahi, "a-asahi.. Gimana keadaanya?" tanya haruka.
Asahi menunduk, "m-maaf"
Yoshi menggeleng cepat lalu berlari masuk kedalam ruangan itu membuat asahi terhuyung kedepan.
Sesaat kemudian mereka mendengar yoshi berteriak histeris diiringi dengan tangisannya lagi, haruka, lisa, dan hanbin cepat masuk menyusul yoshi.
"Asahi, a-ayahnya yoshi.. Gpp kan?" tanya mashiho menghampiri asahi disusul oleh keita, haruto, dan junkyu.
Asahi mendonggak, menatap mereka dan asahi sedikit terkejut karena ada kehadiran haruto. "M-maaf, lukanya terlalu parah. Tuan kanemoto tidak selamat"
TBC
A/N kalian ujian besok bukan? Faithing ya^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Assitheru [身なで] Yoshinori - Haruto
Fiction générale❝yoshinori, dokter muda dan tampan yang tidak sengaja menabrak seorng pemuda manis dan cantik ditengah malam yang larut❞ ⚠B×B Yoshi - dom! Haru - sub!