27 - SEBUAH KEIKHLASAN

18 3 0
                                    

Happy reading!

Brak!

Pandangan Yaqiong dan Victor seketika tertuju pada lantai atas, lebih tepatnya pintu kamar Basha yang berdebam keras. Keduanya saling berpandangan beberapa detik lalu secepat mungkin menuju ke kamar putri mereka.

Sepertinya, yang ditakutkan Yaqiong akan benar-benar terjadi. Basha mengetahui semuanya tanpa mendengar penjelasannya terlebih dahulu dan takut jika Basha membencinya.

Tok! Tok! Tok!

"Basha! Basha! Buka pintunya, Nak!" panggil Yaqiong mengetuk pintu kamar Basha keras berkali-kali, berharap putrinya itu bisa membukakan pintu. "Basha ..."

"You have lied to me! You are both traitors!" bentak Basha dari dalam dan paraunya suara cewek itu membuat Victor dan Yaqiong khawatir. Khawatir jika putri mereka akan melakukan hal yang tidak diinginkan.

"We are not what you think, Basha," kata Victor menghembuskan napas panjang.

Mendengar ucapan Victor, Basha terdiam. Tak menyahutinya sama sekali. Sekelebat rasa bersalah bersarang di hatinya. Tapi, ketakutan masih membayangi hati cewek itu untuk membuka suara hingga akhirnya ia spontan membuka pintu dan mendapati Yaqiong dan Victor melontarkan tatapan nanar padanya.

"Aku butuh penjelasan," lirih Basha.

Sesaknya dada menjadikan tempat rasa Sedih. Senang. Sekaligus kaget, yang menjadi satu. Dan, atmosfer kamar berubah drastis dari yang sebelumnya. Sunyi menjadi tegang. Membuat Basha sedikit was-was mendengar penjelasan yang ia minta.

Yaqiong mendekati Basha, memegang kedua bahunya dan menuntun cewek itu ke tepi ranjang. "Duduk dulu," pintanya.

Basha menuruti perintah Yaqiong. Ia terus menunduk, tak berani menatap manik Victor yang kini berdiri tepat di hadapan. Lebih tepatnya, tak sanggup mendengar penjelasan.

"Saya mohon kamu jangan memotong penjelasan saya. Bisa?" tanya Victor berjongkok di depan Basha.

Sebelum mengiyakan, Basha berpikir sejenak. "Bisa."

"Sejak awal pertama kami bertemu, Mamaku tidak merestui hubungan kami. Tapi, aku, dan Yaqiong tetap mempertahankan hubungan kami dan nekad menikah secara diam-diam. Tanpa restu. Hanya Daniel dan Shannon yang mengetahui hal ini. Namun, di hari pernikahan, Mama saya datang dan menghancurkan impian kami. Sebulan kemudian, Yaqiong hamil dan berita mengenai kehamilannya pun tersebar."

Hari ini, Yaqiong rencananya akan berangkat ke salah satu hotel bersama asisten pribadi dan sekretarisnya-Daniel dan Shannon-untuk peresmian brand kosmetik terbarunya. Karena Victor tak bisa mendampingi, ia memiliki janji di jam yang sama. Belum lagi, kehadirannya akan menimbulkan sejuta pertanyaan selepas keduanya sepakat untuk menyebarkan kabar putusnya mereka.

Balutan jas kerja yang besar sanggup menutupi bagian perut Yaqiong yang mulai membesar. Yaqiong sebenarnya sedikit was-was akan ada orang yang melihat lekuk tubuhnya, tetapi Daniel dan Shannon telah mengatakan bahwa keamanan telah diperketat. Ia sedikit lega mendengarnya.

Acara peresmian berlangsung meriah dan mewah. Banyak orang yang memberikan karangan bunga sebagai ucapan selamat. Sejenak kekhawatiran Yaqiong menghilang. Tapi, ditengah acara, kain layar tancap menampilkan foto Yaqiong sedang hamil muda. Yaqiong, Daniel, dan Shannon cukup kaget melihatnya. Sedangkan semua tamu yang diundang merasa syok, tak percaya akan hal itu.

Daniel marah dan langsung membubarkan acara tersebut. Sedangkan Shannon menenangkan Yaqiong. Mendengar kabar itu, Victor langsung meluncur menuju lokasi. Tak peduli dengan kliennya. Ataupun sang Ibu.

PARIBASHA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang