23

280 38 10
                                    

Akhirnya Matilda kembali keruangan Snape setelah ia berbincang banyak hal dengan wanita tersebut yang akan menjadi rekan kerjanya kedepan. Hanya sebagai salah satu siasat penyamarannya.

Matilda tak melihat Severus di ruangan dasarnya, ia ingin segera tidur. Ia merasa tubuhnya sudah sangat tidak karuan, terlebih harus bersiap menghadapi wanita menyebalkan serba merah muda itu seperti apa yang Madame Pince katakan. Karena wanita tersebut sudah ada di Hogwarts sejak seminggu yang lalu dan mulai mendalami segala hal yang terjadi di Hogwarts. Matilda tak mengetahui hal tersebut, sebab ia selalu di ruangan Severus seperti apa yang ia perintahkan. Dirinya hanya dapat mengangguk dan menepati nya.

Menuju kamar mandi di kamar Severus, ia mengganti bajunya. Dan menaruh tongkat sihirnya di atas wastafel dan mulai membersihkan diri. Ia terbinggung melihat Severus rupanya sudah terbaring memejamkan matanya di atas kasur yang semulanya tidak ia temui sebelum bersiap untuk tidur.

Tidak memperdulikan hal itu Matilda langsung membaringkan tubuhnya di atas dipan dan memasukan tubuhnya kedalam hangatnya selimut. "Auh.. fuck!! What are you doing! Kenapa kah tak pakai baju!!"

"What?!"

"Kenapa kau begitu!"

"Memangnya kenapa?" Severus melihat tubuh indah Matilda terkena bias cahaya bulan dari dasar danau hitam, terlihat belahan payudaranya yang menggoda dengan tambahan bulatan diperutnya di balik gaun satin pendek berwarna hijau lumut.

Severus sempat membelikan gaun tersebut ketika ia mengunjungi Diagon Alley dan ia langsung teriang  dengan wanita cantik kesayangan. Ia memutuskan untuk memilikinya.

Severus yang sadar diri bahwa Matilda adalah perempuan terhemat yang pernah ia temui, dia akan selalu mengomel jika Severus menujukkan perhatiannya membelikan sesuatu untuknya. Dengan kenyataan tersebut Severus menaruh dress tidur tersebut didalam lipatan baju Matilda yang lain. Dan siapa sangka kali ini wanita itu memakai dress yang ia belikan kala itu tanpa rasa sadar.

"Kau benar benar gila Snape"

"Kau bilang aku gila kan tadi, then.. I'll show it to you.." Matilda memutar matanya dan menerima alasan kekasihnya tidur tanpa busana. Ia melawan arah kekasih nya terbaring.

Severus memeluk tubuh kekasihnya dari belakang. "You should be punished!" Bisik Snape dengan tambahan nafasnya tersengal di ceruk leher jenjang Matilda. "Untuk apa? Aku tak melakukan kesalahan apapun"

Severus mulai memasukan jarinya di antara sela kedua paha wanita itu. Masuk dari cela celana dalamnya dan menyentuh klitoris wanita itu tanpa izin sang pemilik.

Matilda merasakan sentuhan lembut di titik sensitivitas nya. Ia berusaha menahan desahnya agar Snape tak semakin bergairah. "Kau tak mengakuinya lady?"

Suaranya merendah, ditambah desah nafas tipis memberikan sensasi lebih diruang dengar wanita itu yang kini tengah ia ciumi lehernya. "Kau mengataiku bodoh tadi, apakah tak ingat"

"Ahhh.. Snape!" Matilda menjambak rambut kekasihnya. Jari jemari pria itu semakin bermain liar disana, mulai perlahan masuk dan bermain dengan sengaja ingin menciptakan sesuatu yang menambah kemudahan untuk jemarinya bergerak disana.

Matilda menggenggam pergelangan tangan Snape yang masih berada di dalam vaginanya. "Emmhh.. Severus hentikan!! Akhhh"

Tangan yang satu justru meremas payudara wanita itu dan memainkan putingnya, memelintir dan menariknya lembut. Hal itu sangatlah menyiksa Matilda. "Auh!! Please stop!"

"Sakit! My breast! Stop, don't squeeze it. Akhh" Menyadari hal itu, Severus melepaskan tindakannya dari payudara sang kekasih dan memeluk tubuh wanita itu dengan kuat membuat tubuh keduanya bersentuhan. Matilda merasakan kepemilikan pria itu sudah kokoh terbangun.

Endless LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang