Severus masih tidak menyangka, ia ditinggal sang kekasih diwaktu yang tidak tepat. Akhir pekan yang harusnya ia merasakan ketenangan untuk menenangkan diri bersama kekasihnya dengan menitipkan si kembar kepada Narcissa seperti biasa dan menghabiskan waktu bersama dengan Matilda justru hilang begitu saja. Kini ia harus mengurus kedua putra kembarnya sendirian. Di awal hari.
Severus hanya menerima sepucuk kertas diatas meja makan dan juga sepotong sandwich beserta segelas kopi. Di kertas itu tertulis.
"Jaga si kembar, aku ingin bersenang-senang sendirian hari ini. Jadilah Daddy yang baik Severus.
Love, Matilda"
Severus mendengus kesal pasalnya setelah menyeruput kopi dan membaca surat itu si kembar menangis dan sudah bangun dari tidur mereka.
=========
Matilda pergi waktu pagi, setelah ia selesai memandikan kedua putranya dan membuat mereka kembali tertidur pulas serta membuatkan sarapan untuk Severus kekasihnya. Ia sengaja pergi hari itu, karena ia ingin mencari jawaban dari apa yang menjadi pertanyaan di dalam kepalanya.
Ia pergi ke perpustakaan besar milik Kementerian Sihir, ia membaca banyak buku untuk mendapatkan banyak informasi. Ia juga mencatat beberapa inti poin untuk ia kembangkan nanti setelah ia kembali. Dimatanya jawaban dari buku buku itu tidaklah memuaskan kehausan informasi nya.
Ia harus mencari informasi lebih dalam lagi. Ia memutuskan untuk kembali ke rumah keluarganya, meskipun itu cukup berbahaya, Matilda yakin bahwa segala pertanyaan akan terjawab disana.
Di perpustakaan kecil rumahnya, ia menemukan buku buku yang memberikan jawaban, namun dari buku itu juga ia diperintahkan untuk mendalami suatu ilmu di tempat lain yang dikatakan sakral untuk mengetahui segala informasi tersebut.
Ia diminta untuk pergi ke tanah sihir yang suci. Pulau Jawi atau Pulau Jawa.
Mungkin Matilda harus menemui beberapa sesepuh sihir yang tak pernah diketahui orang banyak untuk menanyai keresahnya, dan kini firasatnya sudah tidak enak pertanda bahwa dirinya harus kembali.
"Aku pulang"
"Astaga Matilda kau dari mana saja sayang" Matilda melihat Severus kesusahan mengurusi kedua putra kembarnya.
Ia langsung mengambil alih apa yang Severus jaga. "Membaca di bar, minum sedikit, merokok, menenangkan diri.. memangnya kenapa?"
"Kau pergi tanpa seizin ku" Matilda duduk menyusui putranya selagi mendengarkan ocehan Severus yang tengah kesal.
"Kalau aku meminta izin darimu tidak mungkin diizinkan"
"Tentu ku izinkan, asalkan kau tetap di rumah. Minum, merokok sebebas keinginan mu.. asalkan kau bersamaku"
"Janji?"
"Iya aku janji"
"Baiklah, aku akan menidurkan kelelawar kecil ini dan kita melakukannya" Matilda langsung membawa kedua putranya menuju ruangan tidur mereka. Dan menidurkannya. Severus melihat kekasihnya turun tangga, ia menggerakkan kedua alisnya naik turun sebagai isyarat. "Tidak sekarang juga babe"
"Ingat, sudah janji"
Severus tidak dapat berbuat apa-apa, ia hanya dapat berpasrah diri. "Sev, mana rokok mu?"
"Habis"
"Damn it!" Severus sudah biasa mendengar kekasihnya mengucapkan serapah. Ia tak lagi terkejut dengan hal tersebut. "Ambil botol minuman cepat"
"Habis juga, semalam ku minum semua"
"Ah iya, semalam aku menemani mu menghabiskan semuanya tanpa membagikan sedikit pun padaku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love
Fanfiction"Aku bersumpah!! Di kehidupan selanjutnya aku akan menjadi istrimu yang paling kau cintai nanti!! mengalahkan jutaan wanita yang mencintaimu didunia, dan mengalahkan wanita yang paling kau cintai sebelum diriku hadir ke hadapanmu!! Camkanlah sumpahk...