Ia menatap ke arah belakang tubuhnya, melihat seorang pria yang menggandeng kedua bocah lelaki di sisi tubuhnya. Ia menyipitkan matanya, melihat kembali lebih jeli siapa pria yang mulai mendekati mereka. "A-yah?"
Pria itu tersenyum, rasanya seperti pertemuan keluarga yang telah lama terpisah. Matilda merasakan hidupnya kembali bersama orang ora tercintanya. "Siapa mereka?"
"Kau yang mengantarkan mereka kemari"
"Apa maksudmu, Bu?" Matilda berusaha mencerna ucapan wanita itu. Ia mengantarkannya, bukankah kini aku sudah berada di surga?
Aku tak membawa apapun. —anakku.
Ia tersadar, kedua bocah itu adalah anaknya. Bocah itu hanya tersenyum, wajahnya seperti Severus yang memiliki mata kecoklatan Matilda. "Come to me my son"
Keduanya menggeleng, mereka tak mau mengikuti perintah itu. Mereka masih hidup?
Kini Matilda di penuhi tanda tanya. "Pulanglah Matilda!! Bersamaku!! Akan ku jaga dirimu sepenuhnya"
"Bagaimana dengan anak kita! Aku tak ingin kehilanganmu dan dirinya.. kau adalah alasanku untuk hidup!"
"Kau hidupku Matilda, kau cintaku.. anak kita.. dia memerlukan ibunya"
"Kau tak selemah itu.. aku percaya. Kau pasti bisa kembali. Kembalilah kepadaku sayang, kembalilah"
"S-Severus" ia mendengar suara itu, memanggil namanya berkali kali. "Kau yakin untuk tetap di sini bersamaku, Matilda?" Tanya wanita itu.
"Yes, mam"
"Jika kau begitu, kau sama saja membunuh mereka" pilihan sulit yang harus ia pilih. "Jangan sia siakan atas hidupmu Matilda, mamma loves you" wanita itu melangkah mundur, hingga ia hilang dari pandangannya. Begitu juga depan pria tua itu.
Kini ia hanya melihat kedua bocah lelaki itu di hadapannya. Bocah itu meraih tangan sang wanita. "Mommy we loves you"
"Matilda, come back.. please!"
Kilatan cahaya terang membuat matanya terasa sakit, ia merasakan berkunang-kunang pada kepalanya. Matanya terbuka. Melihat seluruh isi ruangan putih bersih. Melihat seorang pria berambut hitam berada di samping tubuhnya, ia memahami maksud semua ini. Bahwa benar jika alasannya untuk hidup hanyalah Severus seorang.
Pria itu terus mengusap dan memastikan terasa detak kecil pada perut itu. "Matilda kau alasanku bertahan hidup, kembalilah kepadaku dan hiduplah bersamaku"
Dengan lemahnya ia berusaha, mengusap tangan pria itu di atas perutnya. "I will"
Severus terkejut, ia merasakan sentuhan wanita itu kembali. Ia melihat Matilda kembali bangkit dari pilihan hidup dan matinya. Ia memutuskan untuk melanjutkan hidupnya. Dengan segera ia mencium kening wanita itu penuh dengan bahagianya. Lalu memencet bel untuk memanggil para penyembuh.
∆∆∆∆
"Jadi Matilda hamil anak Severus!"
"Pelankan suaramu Cissy!" Lucius berusaha menceritakan apa yang terjadi kepada Cissy menganai keadaan yang Matilda alami. "Selama ini Severus berusaha melindunginya. Ia mencintai wanita itu sejak dulu, sejak Lily mati."
"Bukankah legenda bahwa wanita hamil adalah makhluk yang suci. Ia di lindungi dewi kesuburan dan dewa pelindung. Selama diriku hamil Draco aku selalu merasa dilindungi." Cissy kembali mengingat legenda tersebut. "Bahwa wanita hamil tidak dapat di lukai dan di bunuh, Lucius"
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love
Fanfiction"Aku bersumpah!! Di kehidupan selanjutnya aku akan menjadi istrimu yang paling kau cintai nanti!! mengalahkan jutaan wanita yang mencintaimu didunia, dan mengalahkan wanita yang paling kau cintai sebelum diriku hadir ke hadapanmu!! Camkanlah sumpahk...