39

191 19 3
                                    

Hari demi hari telah berlalu, Severus selalu berusaha melakukan yang terbaik, berusaha melindungi keluarga kecilnya dan juga sumpahnya melindungi Harry Potter karena kesalahannya di masa lalu.

Semua ia lakukan dalam diam, melindungi dimana pun bocah yang bertahan hidup itu pergi, memberikan petunjuk-petunjuk kecil untuknya menyelamatkan diri dan dunia sihir. Severus selalu berusaha mengembangkan ramuan baru untuk ia berikan kepada kekasihnya.

Wanita yang selalu menjadi obat penenangnya, kebahagiaan nya, dan kehangatan yang ia dapatkan di meskipun di dalam gempuran gelap yang menjadikannya tak berarti hingga kini. Banyak waktu telah ia lalui, hingga dunia kecil yang ia miliki semakin bertumbuh besar, kedua putra kecilnya sudah bisa berlari, tertawa, dan menyapanya.

"Dada!!" Suara keras terdengar, si bungsu memanggilnya. Severus terbangkit. Mendengar suara panggilan putranya, yang mungkin itu bukanlah panggilan baik. Severus bergegas mendekati sumber suara.

Ia melihat kekasihnya terbaring selagi memejamkan matanya, di samping tubuhnya ada dua bocah lelaki yang sedang bermain mobil mobilan kayu. "Dadda.. mumma ga mau main ama Charlie"

"Mumma sedang tidur sayang, main sama dada ya" Severus menggendong si bungsu. Sedangkan Charles justru memeluk tubuh ibunya. "Dadda, mumma cold! Cold!"

Severus meletakkan tangannya di dahi Matilda, "No! No! Matilda! Wake up honey"

Severus mengguncak tubuh kekasihnya, memeriksa napasnya, tapi ia tak mengeluarkan atau bahkan menghirup udara sekalipun. "Twins, kalian tetap disini ya, Daddy ingin membawa ibumu sebentar"

Severus merapalkan mantra pelindung untuk putranya, agar tetap berada di kasur itu. Severus membopong tubuh ibu dari si kembar dan membawanya pergi menuju Hospital Wings. "Pomfrey! Madame! Tolong selamatkan istriku!"

Severus meletakkan tubuhnya di atas sebuah ranjang dingin. "Tenang Severus aku akan memastikan kondisinya"

Severus menuju keluar Hospital Wings, melihat beberapa gerombolan anak anak yang sedang berkeliaran karena jam istirahat, ia memanggil salah satunya. "Kau, Tolong panggilan Professor Dumbledore dan Professor McGonagall untuk segera datang ke sini"

"Baik, Professor Snape" bocah itu langsung tergesa-gesa melaksanakan perintah yang sudah di arahkan, ia tak mau point asramanya di kurangi atau justru mendapatkan detensi dari Professor paling mengerikan di Hogwarts.

"Ada apa Severus?" Suara seorang wanita tua terengah-engah dan khawatir. "Matilda, ia tidak sadarkan diri. Dan ia tak bernapas"

Suara itu bergetar, dunianya serasa runtuh tak lagi ada harapan untuk hidup dan bertahan. "Dimana si kembar?"

"Di ruangan ku, di kamar Matilda"

"Bawa si kembar kemari Minerva" Minerva McGonagall melakukan yang di pinta oleh rekan kerjanya. "Gwanma Minnieva"

Panggil si kembar dengan ceria. Minerva tak lagi mampu untuk menggendong kedua kembar secara sekaligus. Ia meinta bantuan salah satu anak Slytherin. "Mr. Malfoy!"

"Yes, Professor McGonagall"

"Aku membutuhkan bantuan mu, tolong masuk ke dalam" Draco Malfoy mengikuti perintahnya, "Bantu aku menggendong salah satu bayi ini"

"Kaka Draco" panggil Charles, Draco sangat menyayangi mereka berdua, terlebih ia seorang prefek asrama yang sering bertemu dengan Professor Snape dan juga kekasihnya yang sering mengizinkannya main bersama mereka. Draco dengan senang hati menggendong Charles dan Charlie berada di dalam gendongan Minerva McGonagall.

"Terima kasih, Mr. Malfoy kau bisa meletakkan Charles duduk di atas kasur itu" Draco melihat Snape yang sedang berdiri di depan tirai putih. "Professor"

Endless LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang