"Maksudmu Madame Pince adalah ibumu, Sev" suaranya lirih, ia merasa bersalah atas hal memalukan yang menimpa dirinya. Terlebih ia berhadapan dengan wanita yang sepenuhnya memiliki Severus Snape sesungguhnya. "Iya Matilda, maafkan aku tak berterus-terang denganmu sejak dulu."
Severus memeluk tubuh wanita yang kini tengah merasa bersalah dengan dirinya sendiri itu. Mengusap surai kehitaman panjangnya itu. Apa boleh buat, nasi sudah menjadi bubur, Matilda sudah mengandung bayi Severus Snape yang kini menginjak 3 bulan lamanya.
Madame Pince tidak dapat memungkiri hal yang telah terjadi di depan matanya itu. Dan dirinya juga tak dapat menutupi rasa kebahagiaannya karena akhirnya putra semata wayangnya mendapatkan wanita baik dan pintar seperti Matilda Gaunt yang menjadi idaman para profesor lain yang ingin menjadikan Matilda sebagai menantu putra mereka.
"Maafkan aku Madam, aku membuatmu malu karena skandal ku ini" Matilda merasa bersalah.
"Itu bukan salahmu Matilda, Severus yang sebenarnya bersalah" Pince sengaja menyudutkan putranya itu, agar ia bisa menikahi Matilda secepatnya.
"Bukan madam, ini salahku karena aku lah ya tak mengizinkannya kel—" Severus dengan segera membekap mulutnya itu. Karena ia mengetahui bahwa hal itu akan menjadi awal sebuah perpecahannya dengan sang ibu. "Iya Bu, itu salahku! Salahku Matilda, ini salahku ya"
Severus langsung memburu mengakui kesalahannya. Karena ia menyadari bahwa Matilda masih menyangkal bahwa dirinya harus hamil. Pikirnya dengan melakukan kebersamaan tersebut akan menenangkan dirinya dan membawa kebahagiaan.
Pince hanya terkekeh melihat kedua penyihir muda di hadapannya saling menutupi apa yang sebenarnya terjadi kala itu. Ia meyakini jika keduanya akan menjadi pasangan yang cocok kedepannya. "Jangan tutup mulutku lagi"
"Mulutmu berbahaya Matilda"
"Kebenaran tidak bisa dibungkam Severus!" (Anjay, author teguh😂)
"Tidak dengan kebenaran malam itu juga" Severus mencubit pipi Matilda gemas karena melihat wanita yang lebih pendek darinya itu mendongak menatapnya dengan raut wajahnya yang kesal. "Maafkan aku mom, Matilda selalu begitu"
"Aku justru senang, karena kau tak hanya berekspresi datar setiap saat Severus" Madam Pince mendekat pada putranya itu. "Jaga dia baik baik, kau bertanggung jawab atas dirinya. Nikahi dia segera sebelum dia direbut orang"
Madame Pince mencium pipi dan kening putranya itu, mengusap surai pekat Severus. "Putra ku sudah besar rupanya" ia terkekeh, melihat wajah Severus yang memerah malu karena diketawai kekasihnya sendiri.
"Severus anak mommy rupanya" tawa Matilda menggema. "Kau juga anakku, Matilda"
Wanita itu memeluk Matilda dan mengecup keningnya. "Terima kasih kau sudah hadir di kehidupan putraku. Aku merasa terberkati karena kehadiranmu Matilda"
"Terima kasih Madame Pince"
"Panggil aku mom seperti Severus, karena aku punya cucu didalam perutmu"
Matilda hanya tersenyum dan mengangguk melihat wanita tersebut berlenggang pergi dari ruangan kerja Severus. Ia masih tertawa melihat Severus yang memasang tampang kesal menunduk melihat dirinya.
Tanpa perduli ia berlenggang pergi menuju dapur hendak membuat coklat hangat, malam itu sangatlah dingin baginya. "Anak mommy ternyata.. diluar sana kelihatan galak dan jutek, siapa sangka Severus Snape anak mommy hahaha" ia mengaduk segelas coklat hangat.
Severus yang kesal langsung berlari dan memeluk tubuh Matilda dengan erat. "Apa katamu"
"Severus Snape anak mommy" Matilda meminum coklat hangat itu dan melepaskan eratan Severus menuju kursi panjang tempat ia biasa berbaring. Mengarahkan tangannya keperapian yang membuat bara itu menyala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love
Fanfiction"Aku bersumpah!! Di kehidupan selanjutnya aku akan menjadi istrimu yang paling kau cintai nanti!! mengalahkan jutaan wanita yang mencintaimu didunia, dan mengalahkan wanita yang paling kau cintai sebelum diriku hadir ke hadapanmu!! Camkanlah sumpahk...