Turnamen telah berakhir, dengan titik akhir yang menyedihkan. Seorang bocah lelaki yang mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan temannya sendiri. Berjuang dan berkorban atas nama kebenaran melawan Voldemort.
Kembali seperti semula, Kementerian Sihir menyangkal kebangkitan Voldemort di jagat raya dunia sihir di Britania Raya. Matilda harus kembali ke rumah tuanya dan kembali ke tempat semulanya bekerja.
"Welcome home, Matilda" sapa seorang atasan kepada bawahannya, ia membawakan mug berisikan kopi untuk wanita itu yang tengah berhadapan dengan tumpukan berkas dan juga mesin ketik. "Thank you, Mr. Malfoy"
"Bisakah kita bicara sebentar?"
"Untuk apa?"
"Ini penting, Ms. Gaunt!" Matilda mendekati pria itu dan ia dibawa pergi olehnya menuju ruangan pribadinya. Lucius memeluk tubuh wanita itu tanpa izin, Matilda berusaha meronta.
"Kau tau Matilda—"
"—Aku merindukanmu" Lucius mulai mengecup leher wanita itu yang tertutup dengan turtleneck sebagai dasar pakaiannya sebelum kemeja. Meresapi wangi parfum wanita itu. "Bekas siapa ini?!!"
"Bukan urusanmu, Mr. Malfoy"
"Jelas itu urusanku!! Kau sudah menjadi wanitaku!" Lucius mulai naik pitam, ia tak terima dengan kenyataan yang ada bahwa terdapat bekas merah ke unguan di sana. "Siapa yang berani merebutmu dariku?"
"Siapa?"
"Matilda jawab!!"
"SUDAH KU BILANG PADAMU BERKALI KALI! AKU BUKAN WANITAMU!! AKU TAK MAU MENJADI GUNDIK DARI PRIA SEPERTIMU, MALFOY!!" Matilda kelepasan. Ia tak ingin pria itu tau bahwa orang yang memberikan tanda tersebut adalah sahabat nya sendiri, Severus Snape.
"Beraninya kau padaku! Aku ingin menjadikanmu milikku karena aku ingin melindungimu dari The Dark Lord!! Dia sedang mencarimu!! Dan akan menangkapmu dalam dua bulan lagi. Ia sedang mencari dirimu karena ia tak tau siapa namamu! Ia sedang mencari identitas dirimu dengan menyuruhku, Matilda!" Ia mencengkram wajah wanita itu, mendongak. Membuat wanita itu menatapnya dengan penuh.
"Hanya aku yang bisa melindungi mu Matilda!! Memohonlah padaku, aku akan melindungimu dengan memberikan apapun yang kau minta!"
"Tak akan sekalipun aku meminta dan memohon kepada seorang bajingan sepertimu!" Matilda langsung berapparate kala itu juga, hingga akhirnya ia berada di depan Gringotts. Menghadap pada goblin dan meminta seluruh uang di brangkasnya ditukarkan dengan mata uang muggle di Britania Raya.
Mengangkut semua uang miliknya, ia kembali ke kediamannya. Ia berkemas dan ia meyakinkan diri untuk pindah dari dunia sihir dan melepaskan semua kemampuan dan kebiasaan sihirnya.
∆∆∆
Perkumpulan para anggota Pelahap Maut membuat mereka semua bertemu dengan tuan mereka. Yang paling mereka puja atas kedatangannya kembali. Voldemort menyampaikan keinginannya untuk mendapatkan bocah bercodet petir itu dan membunuhnya dengan tangan dan sihirnya sendiri.
Ia kembali teringat, bahwa dirinya bukanlah terakhir dari keturunan murni Salazar Slytherin, melainkan Matilda dengan darah murninya. Yang sudah pasti ia memiliki dasar kekuatan sihir yang bisa dibilang jauh lebih mumpuni daripada dirinya. "Aku menginginkan bocah perempuan itu! Garis terakhir keluarga Gaunt! Untuk ku hisap seluruh kekuatan sihirnya, dan menjadikan ku abadi selamanya!"
Severus menyadari bahwa apa yang di maksud tuannya itu adalah Matilda, Matilda Gaunt. Wanita yang ia cintai, yang selalu menjadi bayang bayang dalam mimpinya selama beberapa hari dan pekan kebelakang. Ia mengkhawatirkan keselamatan gadis itu, ia sadar betul Matilda memerlukan perlindungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love
Fanfic"Aku bersumpah!! Di kehidupan selanjutnya aku akan menjadi istrimu yang paling kau cintai nanti!! mengalahkan jutaan wanita yang mencintaimu didunia, dan mengalahkan wanita yang paling kau cintai sebelum diriku hadir ke hadapanmu!! Camkanlah sumpahk...