30

255 32 8
                                    

Seorang penyembuh keluar dari bilik tempat dimana Matilda terbaring dengan peralatan muggle dan sihir yang hampir menyelimuti seluruh wajahnya. "Apakah anda kerabat dari Ms. Matilda Gaunt, sir?"

Severus mengangguk."Ya aku kekasihnya"

"Sepertinya Ms. Gaunt mengalami cidera berat pada pinggul, punggung serta pergelangan tangan kanannya, sir"

"Apakah Matilda bisa tetap baik baik saja, bagaimana dengan kandungannya?" Cemas Snape, namun ia berusaha untuk tetap tenang. "Saya sempat mencemaskan kondisi tersebut, kandungan Ms. Gaunt cukup kuat dan dapat bertahan setelah terkena hantaman dan juga serangan sihir janinnya berpindah ke ruang rahim ibunya sebelah kanan."

Severus dapat menghirup udara dengan sedikit lebih tenang, kandungan Matilda baik baik saja.."Bagaimana dengan ibunya, Healer?"

"Saya berharap beliau bisa bertahan, kami akan memperjuangkan yang terbaik untuknya sir."

"Apakah aku bisa menjenguknya ke dalam?"

"Tidak bisa sir, beliau sedang koma. Mungkin akan siuman selama beberapa hari lagi, permisi" Pria berkacamata dan berjubah hijau itu pergi meninggalkan Snape seorang diri disana. Severus melihat Matilda mengorbankan dirinya lagi seperti yang lalu lalu, tubuhnya ringkih. Ia hanya dapat berdoa mengharapkan wanita itu bisa kembali memperjuangkan hidupnya sekali lagi.

∆∆∆∆

Severus kembali ke Hogwarts dengan harapan hidupnya yang luluh lantah, ia tak lagi memperdulikan orang lain di sekitanya, bahkan ia tidak memasuki kelasnya hingga Dumbledore mendengar sendiri bahwa tiga bocah pembuat onar asal Griffindor menjelaskan bahwa Severus Snape tidak mengisi kelasnya hari itu.

Severus kembali teringat akan Lily, cinta pertama nya yang mati sia sia karena dirinya sendiri, dan kini hal itu harus kembali ia alami kehilangan cinta terakhir dalam hidupnya karena dirinya sendiri.

Seluruh bumi berserta isinya tak pernah sekalipun memihak pada dirinya, antara hidup dan mati kini tak ada arti. Hidup tanpa arah tujuan. Kini ia merasakan sebagian besar luka tumbuh dan seperti apa luka batin yang Matilda rasakan. Hidup di dalam ke sia siaan.

Mengetuk pintu dimana ia pikir pria muda itu berada, dirinya di sambut acuh oleh sang empu. Melihat pria itu frustasi dan tak memiliki alasan untuk menolak kedatangannya.

"Ada apa kau kemari, Head master?"

"Aku hanya ingin mengajakmu berbicara sebentar, bisakah kau pergi ke ruanganku?" Dengan berat hatinya, ia mengikuti apa yang pria tua itu pinta. Menuju ruangannya, berada di salah satu ruang tempat Dumbledore terbiasa merenung dengan melihat bintang dengan teropong besar miliknya. "Bagaimana keadaan Matilda, Severus?"

Sistim pertahannya runtuh, Severus berdiri bersandar di sisi ambang jalan masuk ruangan tersebut. "Kau membuatku kehilangan orang yang ku kasihi kedua kalinya, Albus!"

"Ada apa dengan Matilda, Severus?" Ia mulai mengkhawatirkan wanita itu. Gadis yang ia akui dapat meluluhkan hati seorang Severus Snape yang selalu tertuju kepada Lily Evans dan mengobati luka serta kekosongan hatinya. "Dia menyerahkan dirinya kepada The Dark Lord dan kini Matilda dalam kondisi koma"

"Matilda mampu bertahan Severus, dia pasti bisa bertahan, dia tak ingin kehilanganmu"

"Kau membuatku terbebani banyak hal, Matilda!! The Dark Lord.. dan bocah itu!" Severus menangis frustasi. "Jangan katakan itu Severus, kau sudah mencintai keduanya bersamaan.. Matilda dan Harry"

Endless LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang