26

212 31 1
                                    

Kembali merenungi dirinya sendiri, menerima takdir langit atas apa yang ia terima dan harus jalani dalam hidup. Matilda tersadar, mungkin semua ini adalah karma dari kehidupannya di masa lalu.

Membunuh dirinya sendiri dan kini membuatnya tersiksa di kehidupan selanjutnya yang sedang ia jalani saat ini dengan hidupnya yang di penuhi akan dendam.

"Aku membencimu!" Ia memukul perutnya berkali kali, ia merasakan sebuah kesia-siaan akan hidupnya. Mengandung anak dari pria yang tak mengertikan dirinya sepenuhnya.

"Aku pikir dengan kehamilan ku seperti ini. Aku dapat mengikatmu bersamaku Severus, ternyata aku salah! Aku yang bodoh di sini."

∆∆∆∆

Melihat kamar tersebut porak poranda, Matilda tak ada di kamarnya. Severus sepenuhnya menyesal meninggalkan wanita itu sendirian di sana. "SHIT!"

Dengan terpaksa Severus meminta bantuan para anggota Orde yang lain untuk mencari kekasihnya yang hilang.

Matilda tak memiliki harapan hidup lagi, segala sesuatu di dalam kehidupannya sudah menjadi debu tertiup angin. Hilang tak berbekas. Antara hidup dan mati, tak ada bedanya. Hidupnya tetap akan berada di dalam tekanan dan penderitaan.

"Aku menyerahkan diriku, Mr. Malfoy" suara lemah bergetar menggema di ruangan kecil nan sunyi. Seorang pria berambut platinum sedang menghadap pada kertas di meja kerjanya, ia tersadar mendengar suara seorang wanita melemah memanggil namanya.

"Ms. Gaunt.. itu kau rupanya" ia bangkit, mendekati wanita itu yang berdiri di depan ambang pintu keluar. "Long time no see, Ms. Gaunt"

Lucius menggenggam wajah Matilda yang tertunduk, menghadapkan manik itu untuk menatap dirinya. "Apa maumu?"

"Lindungi aku!"

"Bukankah kau sudah mempunyai pelindung?"

"Aku hanya sendiri, hanya aku"

"Dimana Severus?" Matilda berpaling.

"Tidak ada sangkut pautnya aku dengan Severus. Lindungi aku, akan ku berikan seluruhnya. Diriku padamu. Lucius Malfoy"

Lucius menyeringai, ia berhasil sambil menyelam minum air. Mendapatkan wanita incarannya dan memanfaatkan nya dalam sekaligus.

Slytherin tetaplah Slytherin, mereka pandai bertipu muslihat untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.

"Bahkan jika aku meminta tubuhmu sepenuhnya?" Alisnya meninggi, melihat wajah wanita itu memelas. Seperti memohon untuk terhindar dari hukuman tuannya.

"I'm yours, Daddy Malfoy" Mendapatkan izin wanita tersebut, Lucius menyatukan bibirnya dengan wanita itu. Melumatnya perlahan dan membuatnya lebih dalam lagi. Mengusap punggungnya wanita itu, melepaskan jubahnya.

Dadanya terasa tersayat hingga hancur tak bergeming. Matilda menyadari hal ini adalah sebuah kesalahan, tetapi ini adalah jalan satu satunya untuknya terlepas dari genggaman siapapun. Bahkan dengan pria yang sebentar lagi akan bersetubuh dengan nya.

"Kita lakukan disini? Atau?"

"Aku tak ingin yang lain mengetahui bahwa aku milikmu, sir. Bawa aku pergi.. to your secret chamber" Dengan sekejap mata Matilda sudah berada didalam sebuah kamar dengan minim penerangan. Kasur king size dengan beberapa cambuk dan pecut di atas meja.

Endless LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang