24: Decision

826 123 47
                                    


Hwang Hyunjin is Back. Salam bahagia untuk kita semua ^^

...

Di episode ini, ada adegan aktivitas seksual antara Bangchan dan Hyunjin yang dituliskan cukup gamblang. Harap bijak menanggapi bacaan dan fokus pada emosi yang ingin disampaikan.

Warning: angst sexual intercourse


***

**

*


Seolah tak mendengar semua bentakan dan larangan Hyunjin, Bangchan masih melangkah mendekati Hyunjin. 

Pria berwajah datar itu mengatur napas ketika sudah berdiri tak jauh dari posisi Hyunjin yang kini duduk di tepi ranjang. Karena merasa Hyunjin tak mengusirnya, Bangchan pun duduk di samping Hyunjin, dengan sengaja memberi jarak antara mereka berdua sekitar satu meter.

Setelah duduk, Bangchan hanya diam. Dia duduk dan bungkam seribu bahasa. Di dalam kamar itu hanya ada suara isak tangis yang tertahan dari mulut Hyunjin.

Setelah beberapa menit, tangis Hyunjin mereda. Pria berwajah indah itu menghapus air matanya. Bangchan masih di posisinya tadi. Tubuhnya condong kedepan dengan dagu tertumpu di kepalan tangannya.

Tak lama kemudian terdengar ketukan pintu. Bangchan menoleh ke arah Hyunjin yang otomatis membersihkan sisa-sisa tangis, dia juga tak mau tertangkap menangis oleh siapa pun yang sedang mengetuk pintu. Tangan Bangchan terulur begitu saja untuk menepuk-nepuk pelan pundak Hyunjin, seolah memberi kode 'tahan tangismu' lalu menuju pintu untuk mengecek siapa yang mengetuk pintu itu.

"Ada apa, Nak? Apa Hyunjin baik-baik saja?"

Itu ayah Hyunjin.

"Tenang, Ayah, kami hanya cekcok sedikit. Dia sudah baik-baik saja. Tidak ada hal besar," jawab Bangchan meyakinkan ayah Hyunjin, mertuanya.

"Kau baik-baik saja, Nak?" tanya sang Ayah langsung pada Hyunjin dengan suara sedikit besar, karena masih berdiri di ambang pintu.

Mau tak mau Hyunjin mengangguk. Walaupun dia masih memunggungi pintu kamar, Hyunjin yakin betul wajah khawatir sang ayah ada di sana. Untuk meyakinkan, Hyunjin mengangkat jemari telunjuk dan jempolnya yang membuat lingkaran seolah bekata kalau semua baik-baik saja.

"Ya, sudah. Aku percaya pada kalian. Cekcok itu hal biasa, kok. Tapi, jangan terlalu lama berkelahi, ya. Kami bisa lama mendapat cucu kalau kalian begini terus."

Kekehan Ayah Hyunjin menggema lalu menjauh.

Tak lama kemudian terdengar suara pintu tertutup lalu terkunci. Bangchan kembali mendudukkan diri di samping Hyunjin. Kali ini dengan membawa segelas air mineral.

"Tenangkan dirimu," ucap Bangchan sambil menyodorkan gelas tadi.

Hyunjin mendelik tajam sebelum mengambil gelas. Ingin rasanya dia melempar gelas itu ke wajah Bangchan. Namun entah kenapa ada yang menahan Hyunjin, seolah ada tatapan lembut di wajah Bangchan yang menghapus semua niat bodoh Hyunjin barusan. Untuk kali ini Hyunjin ingin membodohi dirinya sendiri dan percaya bahwa Bangchan sedang memperhatikannya.

Tanpa suara Hyunjin menghabiskan air yang Bangchan bawa tadi. Setelah itu Bangchan mengambil gelasnya dan meletakkan di nakas samping ranjang.

Bangchan kembali duduk di samping Hyunjin. Kali ini dengan posisi lebih dekat dari posisi awalnya.

[✓] Chanjin ―  Alexithymia LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang