1: My Love: Hyunjin

3.3K 244 17
                                    


***

**

*


Semilir angin sejuk menemani matahari yang bersinar dengan cerah. Tidak panas dan juga tidak dingin. Hari itu cuaca sangat bersahabat. Ya, sangat bersahabat dan sangat tenang. Membuat siapa pun yang merasakannya akan menjadi tenang.

Bisa kurasakan angin yang meniup pelan helai rambutku. Kunikmati oksigen yang lepas dari pohon hijau masuk ke saluran pernapasanku dengan damai.

Kupejamkan mataku. Menikmati rasa tenang. Menghela napas segar lalu mengembuskannya untuk seiring membuang sejuta beban rasa yang bergelut di hati dan juga otakku. Dengan mata yang terpejam, membuat indra pendengaranku bermain lebih jauh.

Bisa kudengar suara anjing menyalak. Bukan suara salak penuh amarah ciri khas anjing galak, melainkan suara salak yang menggambarkan kegembiraan. Ada juga suara tawa anak kecil. Tampak sekali kalau dia sedang senang, mungkin sedang bermain dengan anjing peliharaannya. Suara beberapa orang yang sedang berinteraksi dengan urusannya dan sayup suara kendaraan berlalu lalang dari jalan utama juga berhasil tertangkap oleh indra pendengaranku.

Suara-suara itu tak membuat ketenanganku hancur. Tidak bising. Malah membuatku semakin tenang. Suara-suara itu seolah menyatu dengan cuaca bersahabat hari ini dan berhasil menembus detak jantungku.

Tenang sekali.

Semua pikiran penatku seolah hilang. Sejenak aku lupa dengan masalahku.

Sejenak aku lupa semua kebisingan yang aku alami di tempat kerjaku.



=0_0=



Kilasan 2 jam yang lalu.


Hiruk pikuk lokasi proyek sudah mulai terasa walaupun matahari masih betah di peraduannya.

Mesin-mesin berat berhasil mengeluarkan suara bising yang cukup membuat telinga pengang. Teriakan para mandor pada pekerjanya seolah tak mau kalah dengan suara yang mesin-mesin berat itu hasilkan. Belum lagi mobil-mobil besar dengan muatan bahan konstruksi pun turut lalu lalang.

Belum selesai dengan suara bising, kini ditambah dengan debu-debu beterbangan. Sesekali suara batuk sampai di indra pendengaran. Tentu saja seharusnya sudah lengkapi diri dengan perlengkapan kerja yang layak, dalam hal ini masker tutup mulut misalnya. Lokasi proyek ini sangat jauh dari kata tenang. Tenggat waktu seolah tak menolerir rasa letih yang dirasakan para kuli bangunan dan juga mandornya. Hanya saat jam istirahat sajalah lokasi proyek ini terasa sedikit, ya ... hanya sedikit, sedikit lebih tenang.

Aku mengamati para pekerjaku dari ruang kerja.

Suara-suara berisik tadi menjadi pengiring pemandangan yang mataku selami sekarang. Tenggat waktu untuk observasi awal oleh para penanam modal sudah semakin dekat. Setidaknya pancang-pancang pondasi awal harus sudah selesai. Kerukan tanah dan timbunan batu pengecoran harus sudah selesai akhir bulan ini.

Ini proyek terbesar selama karirku menjadi arsitek. Pembangunan apartemen yang dilengkapi dengan pusat belanja kelas atas di tempat yang jauh dari hiruk pikuk kota tapi tetap terjamin aksesibilitasnya. Sungguh para pengusaha itu hebat untuk menerobos informasi pemerintahan tata kota untuk tahu lahan bisnis mana yang akan berkembang beberapa tahun ke depan.

[✓] Chanjin ―  Alexithymia LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang