"GEMA SEMANGATTTT!!!"
"GENTA YUHUU!!"
"ANJIR GEMA GANTENG BANGET WOY!"
Pekikan dari beberapa siswi GARUDA ONE HIGH SCHOOL menggema mengisi tribun outdoor tersebut. Mereka sangat antusias menyaksikan pertandingan yang baru saja dimulai.
Elang mulai mengoper bola tersebut kepada Agam. Agam tersenyum miring melihat lawan nya kini sedang berusaha menghalangi nya untuk mengoper bola kepada Genta. Karena Agam cerdik, akhirnya lelaki itu bisa mengecoh lawannya dan mengoper bola tersebut kepada Genta.
Lo keren banget Gen. Batin Naya sambil tersenyum memperhatikan Genta di tengah lapangan.
Ocha sendiri yang tiba-tiba mendapati Naya tengah senyam-senyum, sontak menyergitkan dahinya bingung. Ocha akhirnya menyenggol lengan Naya membuat sang empunya refleks menoleh.
"kenapa Cha?" tanya Naya.
"seharusnya gue yang tanya kenapa Naya. Kenapa lo senyum-senyum gitu?"
"ha? G-gue kagum aja sama mereka, jago banget ya mereka." kata Naya sambil melihat ke depan.
"yakin karna itu?" Ocha menaikkan satu alisnya.
"GOLLL!!!" Teriakan semua orang tiba-tiba terdengar sebelum Naya menjawab pertanyaan Ocha. Ocha dan Naya sontak saling pandang lalu melempar senyum. Gema yang baru saja mencetak gol.
"SEMANGAT GEMAAA!!"
"AH SERASA MAU NGUSAP KERINGET GENTA DEH."
"GANTENG BANGET ANJIRRRR."
Celetukan-celetukan kembali terdengar. Pertandingan mulai memanas. Semua penonton semakin antusias menyaksikan idolanya tanding di tengah lapangan.
Gue yakin habis ini Genta yang masukin bola ke gawang. Batin Naya.
•••••
"gue bilang juga apa Cha, pasti mereka menang." kata Naya sambil melirik Ocha yang berjalan di sampingnya. Mereka berdua ingin pergi ke kantin karena sekarang sudah waktunya jam istirahat.
"iya Nay, mereka emang the best deh. Apalagi waktu Genta masukin bola nya, keren banget."
Naya tersenyum tipis melihat Ocha yang tersenyum lebar.
Tiba-tiba sebuah tangan besar merangkul bahu Ocha membuat sang empunya terkejut, begitupun dengan Naya yang segera menengok.
"hei." Genta tersenyum memperhatikan Ocha yang juga tersenyum padanya. Genta tidak sendiri. Seperti biasa ia bersama Gema, Agam, dan juga Dava.
"bikin iri yang jomblo aja lo." celetuk Agam sambil memutar bola matanya melihat Genta.
"bacot mulu, makanya cari cewek."
"tuh Nay dengerin." Agam menyenggol lengan Naya.
"apa?" tanya Naya.
"yuk jadian, biar gue punya cewek."
"ogah." tolak Naya mentah-mentah.
"hahaha, mana mau Naya sama cowok kayak lo." Kata Dava mengejek Agam.
"sialan, gue ganteng gini mirip sehun."
"anjir, gausah sebut-sebut pacar gue!" kata Naya, menatap Agam garang.
"pacar halu." sahut Gema sambil menoyor kening Naya. Naya menatap Gema kesal lalu membuang muka kearah lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
GENAYA STORY
Teen FictionMENGANDUNG KATA-KATA KASAR☑️ DI JAMIN BAPER☑️ Pernah mengalami lelaki yang kalian suka, menyukai teman kalian sendiri? Bagaimana rasanya? Sakit? Sesak? Tidak percaya? Ini yang tengah dirasakan oleh gadis bernama lengkap Genaya Martin. Bertahun-tahun...