part 23

161 18 0
                                    

Gema sejak tadi tak henti-hentinya mondar-mandir didepan tempat tidurnya sambil memegang ponselnya sendiri. Sejujurnya Gema masih khawatir dengan kondisi Naya.

"telfon ngga, telfon ngga, telfon ngga, telfon ngga, telfon ngga." Gema tampak sedang menimang niatnya.

"telfon aja deh." Kata Gema kemudian segera menghubungi Naya.

"halo." Kata Naya dari seberang sana.

"iya halo Nay."

"kenapa Gem?"

Gema diam. Ia tampak sedang memikirkan sesuatu.

Tanya ga ya? Batin Gema.

"Gem? Kenapa?" Tanya Nanya mengulangi.

"lo gapapa?"

"apanya?"

"maksud gue, kondisi lo uda jauh lebih baik?"

"alhamdulilah udah kok."

Gema menghela lega mendengarnya.

"terus sekarang lagi apa?" tanya Gema.

"gue lagi tiduran aja Gem."

"dirumah?"

"ya iyalah Gema, yakali di hutan."

"maksud gue dirumah lo?"

"Bukan, gue lagi ada dirumah tante Anita."

"sharelock sekarang, gue otw kesana."

"loh? Mau ap-"

Bip. Bip.

Gema lebih dulu mengakhiri panggilannya. Lelaki itu segera bersiap-siap sebelum pergi menemui Naya.

Gema memperhatikan penampilannya sejenak kemudian bergegas keluar kamar. Ia berjalan menuju kamar bunda dan ayahnya untuk meminta izin.

"astagfirullah." Gema refleks kembali menutup pintu kamar orangtuanya ketika melihat kondisi didalam.

"ya Allah punya orang tua gini amat." gumam Gema didepan pintu kamar bunda dan ayahnya.

"lagian elo sih Gem main buka aja." lanjutnya menyesal.

Tok.

Tok.

Tok.

Gema mengetuk pintu kamar bunda dan ayahnya.

"BUN YAH, UDAHAN DULU! KALO GA PINTUNYA GEMA DOBRAK NIH." Teriak Gema mengancam.

Shila buru-buru keluar dari kamarnya.

"kenapa?" tanya nya sambil memperhatikan Gema.

Gema senyam-senyum menatap sang bunda.

"abis apa?" Goda Gema.

"ganggu aja kamu." Sahut Aksa yang ikut keluar kamar, dan sekarang berdiri di samping istrinya.

"suruh siapa ga kunci pintu." kata Gema.

"kamu mau kemana bang?" tanya Shila mengalihkan pembicaraan.

"rumah temen bun."

"siapa?"

"ada deh, bunda kepo. Yauda Gema berangkat ya." Kata Gema sambil menyalimi bunda dan ayahnya.

"assalamualaikum." Lanjut Gema kemudian pergi meninggalkan mereka berdua.

"waalaikumsalam." jawab Aksa dan Shila bersamaan.

"ayo bun." Aksa mengedipkan sebelah matanya sambil merangkul Shila.

GENAYA STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang