Naya sedang berdiri di balkon kamarnya sambil menunggu Ocha yang sedang mandi. Tiba-tiba suara dering yang berasal dari ponsel Ocha berbunyi, dan Naya segera masuk kedalam kamar untuk melihatnya.
Naya mengambil ponsel Ocha yang tergeletak diatas nakas. Naya terdiam sejenak memperhatikan nama yang tertera dilayar ponsel Ocha.
Genta. Batin Naya.
Karena Naya tidak enak untuk menjawabnya, maka gadis itu kembali meletakkan ponsel Ocha diatas nakas. Namun, ketika Naya hendak pergi, ponsel itu kembali berdering untuk yang kedua kali nya membuat Naya terdiam ditempat.
Naya akhirnya memutuskan menjawab telfon dari Genta untuk memberitahu bahwa Ocha sedang mandi.
"halo sayang, aku on the way ke situ ya bawain sarapan. Kamu belum sarapan kan?"
Naya diam mendengar suara Genta. Sayang? Batin Naya.
"sayang? Kok diem?"
"g-gue Naya Gen. Ocha nya lagi mandi."
"oh elo Nay. Yauda nanti tolong bilangin Ocha ya kalo gue mau ke situ, sekalian gue juga bawain sarapan nih buat lo."
"iya Gen."
Setelah itu sambungan telfon diputuskan sepihak oleh Genta. Naya kembali meletakkan ponsel milik Ocha ditempat semula.
Tak lama kemudian pintu kamar mandi Naya terbuka dan nampaklah Ocha yang keluar dengan mengenakan kaus berwarna biru yang dipadukan dengan celana bahan panjang berwarna hitam.
"Nay." Ocha kemudian menghampiri Naya.
"tadi Genta nelfon Cha, katanya dia mau kesini bawain sarapan. Maaf ya gue angkat telfon nya."
"oh gitu. Iya Nay gapapa, gue kan lagi mandi."
Naya tersenyum tipis menanggapi perkataan Ocha.
•••••
Gema memarkirkan motor sport nya didepan rumah Genta. Lelaki itu segera turun dari motor sambil membawa paper bag. Langkah lebar nya membawa ia berdiri di depan pintu bercat putih itu lalu menekan bel rumah Genta.
Tak lama kemudian pintu terbuka, dan nampaklah Genta yang sudah bersiap-siap.
Gema memperhatikan penampilan Genta dari atas sampai bawah. Ia lantas mengangkat alisnya melihat rantang tupperware yang ada ditangan Genta.
"ternyata elo, tumben pagi-pagi udah kesini." kata Genta.
"mau ngasiin ini dari bunda buat tante Manda." jawab Gema sambil mengangkat paper bag ditangan nya.
"GENTA SIAPA YANG DATENG?" Pekik Manda dari dalam.
"GEMA MAH." Pekik Genta balik.
Gema menggelengkan kepalanya mendengar teriakan ibu dan anak itu. Selang beberapa menit, Manda datang bersama Gio.
"tan." Gema segera menyalimi Manda, "ini dari bunda." kata Gema sambil memberikan paper bag itu kepada Manda.
"oh iya makasih ya, bilangin ke bunda."
"iya tan." jawab Gema.
"mama, mau ikut abang." kata Gio sambil menarik-narik baju Manda.
Manda melirik Genta, dan Genta menggelengkan kepalanya pertanda tidak mau.
KAMU SEDANG MEMBACA
GENAYA STORY
Genç KurguMENGANDUNG KATA-KATA KASAR☑️ DI JAMIN BAPER☑️ Pernah mengalami lelaki yang kalian suka, menyukai teman kalian sendiri? Bagaimana rasanya? Sakit? Sesak? Tidak percaya? Ini yang tengah dirasakan oleh gadis bernama lengkap Genaya Martin. Bertahun-tahun...