Naya sedang duduk diatas kasurnya sambil memainkan ponsel. Kegabutan sepertinya sedang melanda gadis itu. Naya sesekali rebahan lalu duduk lagi, rebahan lagi, duduk lagi, terus saja seperti itu karena saking gabut nya.
Sebenarnya ada saja yang ngechat Naya. WhatsApp nya selalu ramai oleh nomor-nomor baru yang mengirimi nya pesan. Entah itu dari teman lelaki seangkatannya ataupun adik kelas. Entah mereka juga hanya ingin saling menyimpan nomor ponsel dengan Naya, atau bahkan mereka memang mempunyai niat untuk mendekati Naya. Tetapi kebanyakan tidak Naya tanggapi sih.
Drrtt.. Drrtt.. Drrtt..
Naya sontak menyergitkan dahinya melihat nama 'kak Maudy' tertera di layar ponsel nya. Fyi, Maudy adalah anak dari Anita--kakak Aretha mama nya Naya.
Tumben. Batin Naya.
"halo kak?"
"kamu dimana Nay?"
"dirumah kak."
"kerumah dong, temenin kakak. Mama belum pulang dari butik. Papa sama mas Raga juga belum pulang dari kantor." kata Maudy. Mas Raga yang dimaksud oleh Maudy adalah suaminya. Mereka berdua baru menikah dua bulan yang lalu.
Gue ke rumah kak Maudy aja kali ya? Dirumah juga gabut. Batin Naya.
"iya kak, aku mau siap-siap dulu abis itu otw."
"oke Nay, kakak tunggu ya. Jangan lama-lama."
"iya kak."
Setelah itu panggilan diputuskan sepihak oleh Maudy. Naya menyimpan ponselnya diatas tempat tidur lalu segera beranjak untuk mengganti pakaiannya sebelum on the way ke rumah kak Maudy.
•••••
"assalamualaikum." Naya mengedarkan pandangannya melihat ke seluruh penjuru rumah tante nya. Sepi. Tidak ada orang yang menyahut salam Naya.
Namun, beberapa menit kemudian suara derap langkah kaki seseorang terdengar. Naya mengalihkan pandangannya dan melihat asisten rumah tangga tante nya sedang menghampirinya.
"waalaikumsalam. Maaf ya non, bibi abis dari dapur."
"iya bi gapapa. Kak Maudy nya ada?"
"non Maudy dari tadi di kamar terus non. Non ke kamarnya aja."
"yauda bi."
"non mau bibi buatin minuman?"
"gausah bi, gampang. Aku nemuin kak Maudy dulu ya." Naya tersenyum sejenak lalu berjalan menaiki tangga untuk menghampiri kak Maudy yang sedang ada di kamarnya.
Begitu Naya masuk kedalam kamar bernuansa putih itu, Naya tidak menemukan keberadaan pemilik kamarnya. Namun, Naya mendengar suara kak Maudy dari dalam kamar mandi.
"kak Maudy kayak lagi muntah-muntah." Gumam Naya sambil memperhatikan pintu kamar mandi itu.
Naya berjalan menuju kamar mandi, lalu mengetuk pintu nya pelan-pelan.
"kak, ini Naya."
ceklek.
Pintu terbuka dan keluarlah kak Maudy dengan wajah pucatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GENAYA STORY
Teen FictionMENGANDUNG KATA-KATA KASAR☑️ DI JAMIN BAPER☑️ Pernah mengalami lelaki yang kalian suka, menyukai teman kalian sendiri? Bagaimana rasanya? Sakit? Sesak? Tidak percaya? Ini yang tengah dirasakan oleh gadis bernama lengkap Genaya Martin. Bertahun-tahun...