part 20

194 23 3
                                    

Sabtu malam Naya mengajak teman-teman nya untuk berkunjung ke rumahnya, sekedar berkumpul atau mengadakan acara bakar-bakaran. Mumpung mama dan papa nya belum pulang, katanya.

Saat ini Naya sedang menyiapkan segala macam makanan ringan, beberapa botol minuman dingin, juga beberapa bungkus sosis dan alat pemanggangnya dengan dibantu oleh asisten rumah tangganya.

"udah bi, makasih ya." kata Naya.

"iya non, bibi masuk ya. Nanti kalo non butuh apa-apa panggil bibi aja."

"siap bi."

Setelah itu bi Ina masuk kedalam rumah, meninggalkan Naya di taman belakang seorang diri.

Drrtt..Drrtt..Drrtt..

Ponsel yang ada digenggaman Naya tiba-tiba berdering, dan Naya segera mengangkat telfonnya yang ternyata dari Ocha.

"halo Cha, udah sampe?" tanya Naya.

"iya Nay, kita didepan nih."

"masuk aja Cha, gue dibelakang."

"ih gaenak Nay, buruan."

"ck, biasanya juga lo maen nyelonong masuk."

"yeee, udah buru ah."

"iya bentar, gue otw kedepan." Setelah itu Naya memutuskan sambungannya sepihak, lalu berjalan memasuki rumah untuk membukakan pintu untuk teman-temannya.

"kenapa ga masuk aja sih." kata Naya sambil memperhatikan kelima remaja yang kini berdiri di hadapannya.

"lo mau ngamen Gem?" tanya Naya, memperhatikan Gema yang berdiri sambil menenteng gitarnya.

"iya, siapa tau dapet uang disini." jawab Gema asal.

"ngaco. Udah ayo masuk." Naya mendahului masuk, dan mereka mengikuti dibelakang.

"assalamualaikum." kata mereka kompak.

"waalaikumsalam." jawab Naya.

Ocha dan yang lainnya mengikuti langkah Naya menuju taman belakang rumah Naya.

"widih, banyak banget makanan nya Nay." kata Agam.

"kita juga bawa makanan nih." sahut Dimas sambil mengangkat kedua tangannya yang terdapat tiga keresek berwarna putih.

"ih ngapain bawa makanan coba, kata gue kan kesini aja." kata Naya.

"ga enak lah Nay, masa kita kesini tangan kosong." kata Ocha.

"halah, kayak lo kesini sering bawa makanan aja." cibir Naya bercanda.

"ah lo mah Nay, gausah buka kartu." Ocha menyenggol lengan Naya sambil memasang wajah cemberut.

Naya lantas terkekeh, "canda Cha. Oh iya, lo jadi nginep kan dirumah gue?"

"jadi, gue udah izin ke bonyok kok." jawan Ocha.

"gue ga diajakin nginep Nay?" tanya Agam.

"boleh, tapi lo tidur diluar."

Agam sontak menekuk wajahnya, "jahat banget sama cowok seganteng gue."

"pak Adi makan manggis, idih najis!" kata Dava berpantun. Semuanya sontak tertawa, sedangkan Agam memasang wajah kesal.

"sialan lo." kata Agam.

"yauda yuk, kita mulai bakar-bakaran sosis nya aja gimana?" Tanya Naya.

"yuk, tunggu apalagi." kata Genta yang sejak tadi diam.

•••••

Naya sejak tadi diam-diam memperhatikan Genta dan Ocha yang sedang asik suap-suapan. Genta terlihat manis sekali memperlakukan Ocha. Naya jadi tidak selera untuk memakan sosis bakar tersebut.

GENAYA STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang