part 27

189 18 0
                                    

Dava memasukkan beberapa snack pesanan sang kakak ke dalam keranjang belanjaan yang ada ditangannya. Matanya sesekali melirik ponsel yang mana disana tertera list pesanan sang kakak.

"emang nyusahin aja nih anak." Gumam Dava mendengus kesal.

Sang kakak yang saat ini duduk dibangku perkuliahan, dan memiliki usia yang hanya berpaut tiga tahun dengan Dava.

Dara Winata, namanya. Dara memang suka sekali menyuruh Dava. Untungnya Dava selalu mau karena Dara yang selalu memaksanya.

"yang lain udah, tinggal susu UHT." Dava kemudian berjalan menuju lemari pendingin. Lelaki itu memasukkan tiga susu UHT kedalam keranjang.

Sekali lagi Dava memperhatikan isi keranjangnya. Setelah di rasa lengkap, Dava segera berjalan menuju kasir. Beruntung nya suasana kasir sedang tidak mengantri, hanya ada satu wanita yang sedang menunggu total belanjaannya di kasir.

"total nya dua ratus lima puluh sembilan ribu enam ratus kak." Kata kasir itu kepada wanita yang berdiri didepan Dava.

Wanita itu nampak mengobrak-abrik sling bag nya seperti sedang mencari sesuatu.

"mbak maaf, dompet saya ternyata ketinggalan. Boleh saya titip belanjaan saya disini sebentar? Saya pulang dulu abis itu kesini lagi." Ucapnya kepada penjaga kasir itu.

Dava mengerutkan keningnya mendengar suara yang menurutnya sangat tak asing. Dava sepertinya mengenali wanita yang berdiri didepannya ini.

"Syafa?" Dava memanggilnya dengan nada yang pelan karena takut jika ia salah orang.

Ternyata tanpa di duga wanita itu menengok kebelakang. Dava lantas tersenyum, begitupun dengan wanita itu.

"ternyata bener itu elo." kata Dava sambil menatap Syafa.

"mbak, tolong dihitung punya saya sekalian." Dava mengangkat keranjang belanjaannya kedepan kasir, lalu kembali melihat Syafa.

"sekalian aja Sya bayar nya nanti sama punya gue." kata Dava.

"eh ngga Dav, jangan. Gue balik aja ambil dompet-"

"gapapa, santai aja." potong Dava cepat, "btw, gimana kabar lo?"

"gue baik Dav, lo sendiri?"

"iya gue masih sendiri." kekeh Dava.

"ih bukan itu maksud gue." Syafa menjeda ucapannya lalu memukul lengan Dava, "Gimana kabar lo?"

"gue baik Sya."

Syafa tersenyum tipis mendengar jawaban Dava. Kedua remaja itu saling bertatapan dan melempar senyum.

Sudah lumayan lama mereka berdua tidak bertemu. Sejak masuk SMA, keduanya memang jarang bertemu apalagi di SMA mereka tidak satu sekolah. Makanya Dava sendiri sama sekali tidak menyangka akan dipertemukan lagi dengan Syafa, yang notabe nya adalah mantan kekasihnya saat SMP dulu.

"kak, yang ini total nya dua ratus tiga puluh tiga ribu empat ratus." kata kasir itu mengalihkan perhatian keduanya.

"oke mbak." Dava mengeluarkan dompetnya dari saku celana, mengambil lima lembar uang berwarna merah lalu memberikannya kepada sang kasir.

"kembalian nya ambil aja mbak." kata Dava.

"baik kak terima kasih."

Dava mengangguk lalu mengambil keresek putih belanjaannya sendiri, begitupun dengan Syafa. Keduanya keluar dari minimarket bersama-sama.

"Dav makasih banyak ya, nanti gue ganti uang nya."

"iya santai aja. Ngomong-ngomong lo pulang sama siapa?"

GENAYA STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang