Malam minggu sering sekali diidentikkan dengan yang pacaran pergi jalan-jalan keluar, sedangkan yang jomblo scroll sosmed sendirian di pojok kamar.
Padahal tidak semuanya seperti itu. Bahkan yang punya pacar sekalipun pasti ada yang belum pernah merasakan malam mingguan. Canda, wkwk.
Malam ini, Genta dan Ocha mengunjungi pasar malam yang ada didekat komplek rumah Ocha. Ocha yang mengajak kekasih nya itu kesini. Padahal awalnya Genta ingin mengajak Ocha makan di luar.
"Gen."
"kenapa?" Genta melirik Ocha sambil tersenyum kepada nya.
"beli itu yuk." kata Ocha, menunjuk seorang padagang gulali.
"kamu mau?"
Ocha mengangguk. Genta lantas tersenyum lalu menggenggam tangan Ocha menghampiri pedagang gulali tersebut.
"bang, mau dua ya." kata Genta.
"iya baik mas sebentar ya."
Genta dan Ocha menunggu pesanan mereka sambil melihat proses pembuatannya. Namun, tiba-tiba ponsel milik Ocha yang ada digenggaman nya berdering membuat sang empunya segera menerima panggilan tersebut yang ternyata dari Naya.
"halo Nay?"
"Cha lagi dimana? Keluar yuk."
"yah gue lagi di luar nih Nay sama Genta."
Diseberang sana, Naya terdiam mendengar perkataan Ocha. Ia menghela nafasnya pelan. Ternyata Ocha dan Genta sedang pergi bersama malam ini.
"oh gitu, yauda Cha gapapa lain kali aja."
"sorry ya Nay."
"iya Cha gapapa. Have fun. Gue tutup yaa."
Setelah itu panggilan diputuskan oleh Naya. Naya menaruh ponselnya di samping sambil menatap lurus ke depan.
"pasti mereka lagi canda-candaan, ketawa-ketawa, terus naik wahana berdua." gumam Naya dengan nada lirih.
Naya kemudian menarik nafasnya lalu mengeluarkannya perlahan, "gue keluar deh cari angin."
Naya beranjak dari tempat tidur untuk mengganti pakaiannya terlebih dahulu.
Sekarang Naya sudah siap mengenakan kemeja berwarna hitam yang dipadu dengan jeans panjang juga sepatu kets yang sudah terpasang di kaki nya. Naya menghampiri meja belajarnya lalu mengambil salah satu novel nya untuk ia bawa. Tak lupa Naya juga memasukkan kunci mobil dan ponselnya ke dalam sling bag sebelum turun ke bawah.
"loh, sayang mau kemana? Udah rapih gitu." Kata Aretha yang sekarang berdiri di ujung tangga, memperhatikan Naya yang sedang berjalan.
"Naya pergi sebentar ya mah, mau cari angin hehe."
"oh yauda. Pulangnya jangan malem-malem ya, jangan ngebut juga bawa mobil buatannya loh."
"iya mah, Naya berangkat ya. Assalamualaikum." Sebelum pergi Naya menyalimi mama nya terlebih dahulu.
"waalaikumsalam." balas Aretha.
•••••
Duduk seorang diri dipojok cafe sambil menikmati segelas minuman dingin yang baru saja ia pesan. Itu yang sedang Naya lakukan sekarang.
Kedua tangan yang memegang sisi sampul novel, dengan mata yang tertuju pada rentetan kalimat yang ada didalam novel tersebut. Naya memang suka sekali membaca novel. Bahkan di kamar nya pun banyak buku-buku novel yang Naya beli dan koleksi.
KAMU SEDANG MEMBACA
GENAYA STORY
أدب المراهقينMENGANDUNG KATA-KATA KASAR☑️ DI JAMIN BAPER☑️ Pernah mengalami lelaki yang kalian suka, menyukai teman kalian sendiri? Bagaimana rasanya? Sakit? Sesak? Tidak percaya? Ini yang tengah dirasakan oleh gadis bernama lengkap Genaya Martin. Bertahun-tahun...