•••
Sabtu pagi. Hari ini Savana ada jadwal kuliah. Kebetulan sekali dengan jadwal Bargi yang katanya akan berangkat ke Gunung Guntur dengan tujuan melakukan survei untuk anggota Baru melakukan pengembaraan setelah Diklatsar nanti.
Savana sengaja berangkat lebih pagi hari ini, karena ia ingin melihat dulu Bargi sebelum cowok itu meninggalkannya, lagi.
"Bargi!"
Si pemilik nama menoleh dan tersenyum. Berlari mendekat ke arah gadis cantik yang melambaikan tangannya cukup jauh dari tempatnya berdiri tadi. "Hai, cantik."
Savana mendekat dengan senyum manisnya. "Berangkat sekarang?"
Bargi melirik ke belakang. "Iya, nih udah pada siap."
Savana melihat teman-teman Bargi yang sudah siap dengan motor masing-masing juga sedang prepare posisi menyimpan carrier di motor. Dan matanya menemukan seorang perempuan yang tidak pernah ia lihat sebelumnya. Ya, Savana mengenal teman-teman Bargi, pengecualian perempuan yang ada di sana.
"Itu yang cewek siapa? Aku baru lihat, tim kamu kan awalnya nggak ada cewek?"
Air muka Bargi terlihat sedikit berubah. "O-oh, itu temen aku bawa satu cewek, kita butuh cewek buat masakin di sana."
Savana sedikit ragu, namun ia juga tidak boleh overthinking. Perempuan manis itu tersenyum. "Oh, ya udah hati-hati dijalan, ya. Jangan lupa pulang,"
"Pasti sayang," Bargi mengacak mengacak puncak kepala Savana dengan gemas. "Coba kamu bisa mendaki dan gak alergi dingin, aku ajakin nanjak terus."
Savana tersenyum masam. "Iya, nanti aku belajar yaa biar bisa ikut kamu muncak."
"T-tapi, Bar ..." Savana masih memandang perempuan itu yang juga memandangnya. Perempuan itu nampak kece dengan style outdoor-nya. Savana merasa kalah jauh.
"Kenapa?" tanya Bargi.
"Kok baju kalian couple?"
Bargi melihat pakaian yang ia pakai, kaus outdoor dengan gambar dan warna yang sama. Tiba-tiba ia menundukkan kepalanya. "Hm, aku mau jujur. Sebenernya ... aku udah pacaran seminggu sama Icha. Bagaimana pun aku butuh partner, Van."
Savana kaget, ia hanya diam tak dapat berkutik. Perasaannya campur aduk.
"Kamu ... marah?"
Savana mengernyit, matanya sudah memerah. Dua tahun dia dan Bargi bersama. Dan ini akhirnya?
Bego, pake ditanya. Mikir lah! Jerit Savana dalam hati. "Berarti kamu pacaran sama dia pas kamu bilang sibuk karena mau rapat organisasi waktu itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jenggala
Teen FictionAwalnya Savana bertekad untuk naik gunung karena ingin membuktikan pada mantannya bahwa ia bisa. Ia tidak ingin diremehkan. Sampai ia ikut organisasi Pecinta Alam di kampusnya, dan bertemu dengan Argo Jenggala--si Ketua Palawa yang mengajarkannya b...