seneng banget ternyata masi ada yang nungguin walaupun dighosting berminggu minggu bahkan berbulan-bulan😭 luv u guys! hope u stay tune and enjoy!💗
•••
"Kang Argo gak solat?"
Savana sudah siap dengan mukenah parasit yang dibawanya, supaya lebih ringan saat di carier. Perempuan itu hendak menghampiri Tebe dan Damar yang mengajaknya untuk solat berjamaah.
Argo yabg sedang menyiapkan kompor menoleh kaget, tapi ia tersenyum mendengar pertanyaan perempuan manis di depannya. "Emm..."
Tiba-tiba Savana menepuk keningnya. "Ya ampun, gue lupa hehe. Sori ya, Kang?"
Oh, ternyata Savana sudah tahu. Ada perasaan lega, tapi ada juga kenyataan yang sedikit membuat Argo harus sadar diri. "Iya, gak apa-apa. Mau solat dulu?"
"Iya, gue solat dulu, abis itu masak buat makan malem."
"Oke."
Savana segera bergabung dengan Tebe dan Damar yang saat itu sudah memakai sarung, dengan beralaskan matras mereka solat berjamaah.
Diam-diam, hati Argo terasa sangat adem melihat Savana memakai mukenah, setiap gerakan solatnya yang tidak terburu-buru, tetapi tentu saja membuat Argo harus sadar siapa dirinya. Argo mengeluarkan kalung dengan bandul salib yang selama ini selalu ia sembunyikan dibalik pakaian, ia tersenyum kecut.
Saat ketiganya selesai solat, Argo buru-buru memasukan kalung, pura-pura sibuk membereskan bahan makanan.
Savana yang sudah melipat mukenah kembali memasukannya ke dalam carrier, mulai mendekati Argo. "Mau masak apa kita malam ini?"
Entah, rasanya Savana sudah merasa akrab sekali dengan Argo. Padahal, belum ada dua bulan dia kenal cowok itu. Andai saja, dulu dia tidak ikut Palawa, mungkin ia tidak ada bertemu dengan salah satu anak Tuhan yang satu itu.
"Kornet aja gimana?"
"Boleh, kornet campur mie kayaknya enak. Mau coba?" usul Savana, entah kenapa cewek itu terlihat sangat antusias.
"Lo bisa masak?" Argo memandang perempuan itu tak yakin.
Savana mengangguk semangat. "Pokoknya, Kang Argo harus cobain masakan gue."
"Oke. Sok atuh, mulai. Laper nih."
Tebe yang semakin melihat kedekatan Savana dengan Argo khawatir. Bukan, ia bukan melarang perasaan Argo. Tebe hanya takut kenyataan yang nantinya akan menyakiti salah satu atau bahkan keduanya diantara Argo dan Savana. Karena yang Tebe lihat, Savana juga nampak ada perasaan pada temannya itu.
"Dia udah gede, Be. Dia pasti tahu yang terbaik." Damar yang mengikuti arah pandang Tebe ikut duduk disamping cowok itu, mengulurkan sebungkus roma kelapa ditangannya yang langsung disambar Tebe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jenggala
Teen FictionAwalnya Savana bertekad untuk naik gunung karena ingin membuktikan pada mantannya bahwa ia bisa. Ia tidak ingin diremehkan. Sampai ia ikut organisasi Pecinta Alam di kampusnya, dan bertemu dengan Argo Jenggala--si Ketua Palawa yang mengajarkannya b...