30. KEJUTAN ULANG TAHUN

1.9K 170 28
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Savana berdiri di depan rumah besar bercat putih tulang itu dengan jantung berdetak cepat. Setelah sekian lama, ia kembali ke rumah itu. Sendirian. Dia hari ini menaik grab car dan membawa sesuatu di tangannya. Hadiah ulang tahun Argo. Ya, hari ini ulang tahun Argo yang ke-21. Satu tahun di atas Savana.

Savana sengaja tiba-tiba datang ke rumahnya, hasil memberanikan diri karena ingin memberi kejutan untuk pacarnya. Ia tersenyum pada satpam yang langsung membuka pagar, seperti sudah kenal dengannya. "Mau ke den Gala ya, Neng?"

"Iya Pak, hehe. Dia ada kan hari ini?"

"Ada. Masuk aja, nanti ada bibi Yus."

"Oke, Pak. Makasih." Savana berjalan lebih dalam masuk ke rumah itu.

"Neng, Sava!" bibi Yus langsung menyapanya saat Savana sampai di pintu utama, membuat Savana tersenyum lebar.

"Hai, bibi. Argo ada?"

"Argo di Ruang Astronomi. Biasa jam-jam segini kalau hari libur pasti dia lagi menenangkan diri di sana. Oh iya, tumben Neng ke sini sendiri gak dijemput Argo?"

"Nggak, hehe." Savana menunjukan sesuatu ditangannya. "Mau kasih kejutan."

Bibi Yus tersenyum mengerti. "Mau Bibi antar atau sendiri aja?"

"Sendiri aja deh, Bi. Nanti ngerepotin."

"Ya udah, hati-hati, ya. Oh iya, bu Samara lagi ada di rumah." bisik Bibi Yus.

Jantung Savana semakin cepat berdetak, namun ia tetap berusaha tenang. "Hehe, doain ya, Bi. Semoga kali ini dapat restu."

"Siap! Aamiin! Kawal sampai halal!" Bibi Yus terkekeh, membuat Savana ikut tertawa renyah.

"Ahahah, aamiin Bibi. Makasih doanya,"

Savana melewati ruangan demi ruangan di rumah besar itu, tangganya yang dilapisi karpet merah, dinding-dinding dengan hiasan mewah, ini bukan kali pertama Savana ke rumah Argo, namun selalu dibuat terpukau.

"Kamu belum juga putusin dia?"

Sampai di suatu ruangan tujuannya langkah Savana terhenti. Tangannya yang hendak mengetuk pintu juga mengambang di udara.

Tiba-tiba Savana merasakan hantaman di dadanya. Ucapan barusan membuatnya merasa kehadirannya sekarang tidak tepat.

"Mami apaan, sih. Gala sayang banget sama Sava Mi, nggak mungkin Gala putusin dia gitu aja."

"Mami udah bilang sama kamu Jenggala, jangan memaksakan sesuatu yang mustahil."

"Mi, plis. Kali ini biarin dulu semua berjalan dengan seharusnya. Gala yakin kok, hubungan Gala sama Savana bakalan ada ujungnya, Mi."

"Mami bukan gak suka sama Savana Gala, Mami cuma takut karena kamu terlalu cinta sama dia, kamu jadi jauh. Mami takut kamu pergi ninggalin Mami sama Papi, kita takut kamu ikut ke agama Savana, nak. Dan kamu semakin jauh dari kita. Itu yang Mami sama Papi takutkan," suara wanita di dalam ruangan terdengar lirih.

JenggalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang