•••
Hari ke-3 di alam. Savana membenarkan tali sepatunya saat ia baru keluar dari Bivak dan berniat untuk memasak bersama yang lain.
Sebuah sepatu berdiri di hadapannya, Savana mendongak dan mendapati Argo yang memandangnya sembari menyodorkan sebuah coki-coki ditangannya.
"B-buat gue?" tanya Savana dan dengan ragu mengambil coklat itu ditangan Argo.
"Bagi-bagi buat lima belas orang."
"Hah?" Savana sontak kaget.
Argo mengernyit. "Kenapa? Jijik?"
"Nggak, ta-tapi harus banget?"
Argo mengernyit dalam, sepertinya Savana benar-benar baru pertama kali ikut kegiatan seperti ini, buktinya perempuan itu nampak polos dan tidak tahu apa-apa.
"Terserah, pokoknya semua temen lo harus kebagian. Jangan lupa makan, inget lo punya maag, jangan di biasain gak makan. Gue pergi dulu."
"K-Kak Argo!"
Argo menoleh. "Kenapa?"
"Makasih,"
Setelah kepergian Argo, Savana langsung berlari kecil untuk menghampiri temannya yang sudah membuat perapian. Udara dingin dan kabut pagi ini menemani kegiatan mereka.
"Wanda, Nadia, gue dapat coklat dari Kak Argo, tapi kata dia harus buat lima belas orang. Maksudnya gimana?"
Nadia mendekat, melihat coki-coki di tangan Savana. "Oh, biasa bagi-bagi. Harus cukup buat lima belas orang, Teh."
Mata Savana membulat. "Serius?"
"Jijik ya, Teh? Tapi emang gitu, kok. Kan kita bareng-bareng. Teteh mungkin belum pernah ikut Pramuka pas sekolah?"
"Bukan, bingung aja gitu zaman sekarang masih ada begini," kata Savana.
Wanda terkekeh. "Iya, Teh. Biasa beginian mah. Ya udah, kita masak aja dulu, itu bisa buat cuci mulut nanti katanya coklat bikin kuat,"
"O-oke deh."
Savana ikut memasak dengan kedua temannya, namun ada beberapa anak cowok yang membantu supaya cepat selesai dan segera merapikan Bivak untuk pergi ke tempat selanjutnya.
•••
"Teh Vana, sakit?"
Savana melirik Wanda dan ia menggeleng. "Nggak, Wan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jenggala
Teen FictionAwalnya Savana bertekad untuk naik gunung karena ingin membuktikan pada mantannya bahwa ia bisa. Ia tidak ingin diremehkan. Sampai ia ikut organisasi Pecinta Alam di kampusnya, dan bertemu dengan Argo Jenggala--si Ketua Palawa yang mengajarkannya b...