Awalnya Savana bertekad untuk naik gunung karena ingin membuktikan pada mantannya bahwa ia bisa. Ia tidak ingin diremehkan.
Sampai ia ikut organisasi Pecinta Alam di kampusnya, dan bertemu dengan Argo Jenggala--si Ketua Palawa yang mengajarkannya b...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Baca sampai akhir, ya! Aku ada tanya sesuatu dibawah, buat yang gak pernah kasih komen, wajib komen pokoknya aku maksa!!😔😔
Happy reading.... Semoga tidak mengecewakan❤
Playing : Atlantis - Seafret.
Ku genggam dengan erat, meski akhirnya harus ku lepas karena keadaan. —Jenggala.
•••
"Az, gue pergi dulu." Argo menenteng helm ditangannya, membuat Faaz yang sedang membereskan kamarnya menoleh ke ambang pintu.
"Mau ke mana?"
"Ketemu Savana."
Faaz terkekeh. "Iya deh, si paling mantan rasa pacar. Kerjaan lo gimana?"
"Gue bagian lembur, kok." kata Argo membuat Faaz mengangguk paham.
"Ya udah, hati-hati Bang. Salam buat Savana."
"Yoi. Doain gue ikhlas buat kali ini, Az. Gue harus bener-bener relain Savana. Karena mau sampai kapan gue berada di bawah bayang-bayang dia begitu pun sebaliknya?"
"Gue ngerti. Semangat!!"
Argo mengangguk dan mulai melangkahkan kaki untuk menemui gadis yang masih menguasai hatinya.
•••
Di sisi lain, Astrid yang sedang membaca majalah di meja ruang tamu menoleh saat melihat Savana turun dari tangga.
"Mau ke mana lagi anak Bunda? Sekarang kayaknya malah jadi kamu deh yang sibuk." Astrid melihat anak semata wayangnya yang sudah rapih dan cantik.
Savana tersenyum malu-malu. "Mau pergi ke Bojongsoang sama Kang Argo, boleh ya, Bun?"
"Argo lagi?" tanya Astrid.
Savana meringis, ia lupa kalau Astrid sudah berharap dirinya dan Argo selesai. "Buat closingankok Bun. Setelah ini Kang Argo bakalan sibuk skripsi dan mungkin gak akan ketemu lagi kalo bukan karena kegiatan besar Palawa. Lagian Bunda tau sendiri aku dan Kang Argo udah putus. Boleh, kan?"
Astrid tersenyum. "Boleh. Bilangin maaf sama Argo gak bisa bantu hubungan kalian, ya. Bunda bukannya gak suka, Bunda cuma gak bisa."
"Iya, Bunda. Savana dan Kang Argo ngerti kok. Lagian... Savana udah lega, setidaknya masih bisa jadi teman baik sama Kang Argo!"
