Awalnya Savana bertekad untuk naik gunung karena ingin membuktikan pada mantannya bahwa ia bisa. Ia tidak ingin diremehkan.
Sampai ia ikut organisasi Pecinta Alam di kampusnya, dan bertemu dengan Argo Jenggala--si Ketua Palawa yang mengajarkannya b...
Jangan sungkan untuk memberikan vote⭐ dan komen ya💬 biar aku tambah semangat hihi!♡
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
"Buka semua penutup matanya."
Kelima belas calon anggota muda dengan pakaian serentak berwarna army segera membuka slayer yang dipakai untuk menutupi mata mereka selama perjalanan tadi, saat membuka mata langsung disuguhi pemandangan hijau yang nampak segar.
Argo berdiri di depan dengan memegang kompas dan peta. "Jadi, sekarang kita berada di medan operasional yaitu di Bukit Tunggul, saya berharap selama dua minggu kedepan kalian bakal bersahabat dengan alam di sini,"
"Bagaimana? Suka?" tambah Lena, si partner kerja Argo yang sama-sama memakai penanda di tangan kiri sebagai 'Tatib' atau Tata Tertib yang dimana tugasnya mengawasi kesalahan-kesalahan para calon anggota muda selama melaksanakan Diklatsar.
"Suka banget, Teh! Bagus!"
Gunung Bukit Tunggul adalah gunung yang berada di daerah Lembang, Bandung Utara, Jawa Barat. Di mana biasanya Palawa melaksanakan Diklatsar di daerah Lembang dan ini salah satunya.
"Ada yang tahu kalau Gunung Bukit Tunggul ini merupakan salah satu sisa dari letusan Gunung Sunda yang pernah terjadi di masa prasejarah?" tanya Lena.
"Belum, Teh."
Entah kenapa, Savana malah bete melihat Lena yang menurutnya nampak caper di depan Argo.
Lena nampak tersenyum."Meskipun Gunung Bukit Tunggul ini adalah gunung yang jarang didaki, akan tetapi gunung ini memiliki pesona yang tak kalah dengan gunung-gunung lain yang berada di Jawa Barat. Konon, menurut legenda, Gunung Bukit Tunggul berasal dari sisa-sisa kayu (tunggul) yang menjadi bahan pembuatan perahu dalam legenda Sangkuriang."
Keempat belas calon anggota muda mengangguk paham seraya ber-oh ria, tapi tidak dengan Savana yang nampak diam. Entah kenapa alasannya.
"Ada yang pernah ke gunung Manglayang? Atau gunung Puntang?" kali ini Bargi yang bertanya. "Nah, sebenarnya gunung Bukit Tunggul ini adalah perpaduan kedua gunung itu."
"Boleh tanya?" tanya Farhan, memberanikan diri.
Bargi langsung melirik cowok calon juniornya itu. "Apa?"
"Ketinggiannya berapa, Kang?"
"2208 mdpl. Jalur pendakiannya bisa lewat Desa Pasiraling, Cibodas, Lembang. Atau bahkan melalui kawasan wisata Maribaya."
Savana nampak bosan, ini kapan mulainya? Sudah berat pundaknya menanggung beban yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Makanya ia ingin cepat sampai.
Argo yang selalu peka dan tanggap terhadap Savana langsung sadar kala melihat air muka perempuan itu yang nampak tidak tertarik dengan apa yang diceritakan kedua senior di depannya.
