Aiza Story || 15. Pedes

27 8 0
                                    

Happy Reading...

°°°°°°°°
Brakk...
Aiza terlonjak kaget lalu ia melihat siapa yang menggebrak mejanya.

Aiza mendongak kepala. Ternyata orang yang menggebrak mejanya adalah Azril, si ketos.

Azril sedang menatap Aiza dengan tajam, aura dinginnya pun menusuk ke kulit Aiza.

Aiza yang dipandang tajam dengan Azril langsung membuang mukanya dan melanjutkan makannya.

"Kenapa malah makan hm?" tanya Azril.

"Hmm... Itu laper." jawab Aiza dengan gugup. Setelah melakukan hukuman dari Azril, Aiza merasa tubuhnya lemas dan wajahnya pucat. Aiza pikir dia akan bolos lalu pergi makan ke kantin.

"Balik ke kelas sekarang!" ucap Azril dengan dingin.

"Ga mau." kekeh Aiza tetap melanjutkan makanannya yang hampir habis.

"Balik atau gw kasih hukuman?!" Azril memasuki tangannya di saku kirinya.

Aiza menghembuskan napas dan berkata. "Bentar habisin mie ayam gw dulu."

Ucapan Aiza membuat azril geram sendiri.

"Engga! Balik sekarang juga!" geram azril.

"Sebentar lagi gw habisin dulu mie ayam gw, sayang kalo di buang denger engga sih." ucap Aiza dengan suara tinggi membuat Azril kehilangan kesabaran.

"KALO GW SURUH BALIK YA BALIK. JADI CEWE JANGAN BANDEL SEGALA BOLOS! LU ADEKNYA SYILA KAN KENAPA SIFAT LU ENGGA SAMA KAYA SYILA." geram Azril dengan nada tinggi.

Perkataan Azril menusuk dada Aiza apalagi Azril telah membandingkan dirinya dengan kak Syila. Aiza benci jika dirinya di banding bandingkan.

Air mata Aiza tiba tiba keluar dengan sendirinya.

"Lu engga berhak banding bandingin gw sama Kak Syila. Gw bolos ya kemauan gw kenapa lu yang sewot!" seru Aiza dengan bibir bergetar menahan tangisannya. Aiza mengusap air mata dengan kasar.

"Lu cowo tapi mulut ya kaya cabe. Pedes!" Aiza bangkit dari kursinya dengan sengaja ia menabrak bahu Azril. Azril tak bergeming walau di tabrak dengan Aiza.

Sepeninggal Aiza, Azril mengacak-acak rambutnya dengan kasar, semakin bertambah ganteng.

Azril membalikkan badan dan berjalan menuju kelasnya. Sebenarnya Azril ingin pergi ke kelasnya namun Azril melihat ada seseorang berada di kantin sedang makan dan Azril memutuskan pergi menghampirinya.

Tokk... Tokk...
Aiza mengetuk pintu kelas dengan pelan.

Clek...

"Kamu dari mana saja Aiza?" tanya pak guru berkumis tebal dan berjanggut tipis.

"Eh.. Anu pak saya tadi habis di hukum." jawab Aiza.

"Ck... Makanya jangan telat, pasti kamu telat kan." ucap Pak guru tersebut memandang remeh Aiza.

Aiza menghela napas. "Iya pak, saya boleh masuk ga pak?" tanya Aiza.

Pak guru tersebut memberi jalan untuk Aiza. Semua murid di kelasnya memandang dia dengan prihatin.

"Za kok kamu baru dateng sih? Bukannya udah daritadi hukuman nya." Syifa mengerutkan dahinya.

"Niat ya tadi gw mau bolos eh malah ketahuan." ucap Aiza duduk di samping Syifa.

"Ketahuan siapa?" tanya Mila sedari tadi memakan permen walau di jam pelajaran.

"Ketos." cetus Aiza mengingat perkataan Azril yang pedas buat dirinya.

"Huh." Syifa menghembuskan napas

Tak terasa bel istirahat pun berbunyi. Semua murid berbondong bondong pergi ke kantin untuk mengisi perut.

Mila dan Syifa ingin ke kantin namun Aiza tak ingin ke kantin dengan alasan ia tak lapar.

Mila dan Syifa berusaha merayu Aiza agar ikut ke kantin.

"Ayo ke kantin Aiza yang cantik." rayu Mila dengan mata di kedip kedipin.

"Aiza yang paling baik dan cantik nya mengalahi Mila, ke kantin yuk." ajak Syifa.

Aiza terkekeh mendengar rayuan dari sahabatnya.

Aiza tetap tak mau pergi. "No, gw enggak mau ke kantin. Kalian aja gw mau ke taman byee." ucap Aiza berdiri lalu pergi ke tamam seorang diri.

Mila mendengus kesal. "Kampret." umpat Mila menarik tangan Syifa.

Plak..
Syifa memukul bibir cantik Mila dengan pelan.

"Aduh anjir sakit." ringis Mila memandang pelaku yang memukul bibir cantiknya.

"Enggak boleh ngumpat Mila, awas aja." ancam Syifa.

Mereka berdua pergi mengisi perutnya dan tak lagi memperdulikan Aiza. Suruh siapa di ajak ke kantin engga mau.

"Mil, kamu mau makan apa?" tanya Syifa, dia yang akan memesan makanan.

"Nasgor sama es teh anget, GPL." ucap Mila kepada Syifa.

"Lah kok es teh anget. Kamu pesen anget atau dingin sih Mil, jangan bikin aku bingung." pinta Syifa mengerucutkan bibirnya.

"Hahaha aduhh ngakak liat muka lu Syif." ucap Mila sambil memegang perut.

"Mila! Dingin atau anget pilih buruan." ucap Syifa dengan kesal.

" hahaha dingin Syif, Utu utuu utuu ngambek." ledek Mila.

"Udah ah mau pesen." ucap Syifa pergi.

Tak butuh waktu lama, Syifa kembali ke meja Mila.

"Nih nasgor sama es teh anget." ucap Syifa duduk di samping Mila.

"Hahahaha." mereka berdua tertawa terbahak-bahak lalu memakan makanannya.

🐻🐻🐻

Aiza berada di taman. Ada beberapa murid yang memilih pergi ke taman ketimbang ke kantin. Aiza duduk di kursi kosong dibawah pohon rindang.

Aiza memandang rumput rumput dengan pandangan kosong. Pikirannya berkecamuk.

Aiza menutup wajahnya dengan telapak tangan, ia menangis dalam diam. Aiza tak mau jika dirinya dipandang lemah, Aiza berusaha untuk menutupi kelemahannya.

"Argghh." geram Aiza dengan nada kecil sangat kecil.

Berdiam diri di taman bagi Aiza menenangkan. Entahlah dia badmood gara gara kejadian di kantin tadi. Masalah demi masalah muncul.

Kringg...  Kringg...
Bel masuk berbunyi. Tak terasa Aiza sudah menghabiskan waktu istirahat di taman.

Lalu ia bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menuju kelasnya.

Sejak tadi Aiza berada di taman ada seseorang yang memandangnya dengan mata sendu. Ia ada di belakang Aiza namun ia tak bisa dilihat karena ketutupan tembok.

Seseorang tersebut melihat Aiza meninggalkan taman dan ia pun nyusul.

🐻🐻🐻

Hayo siapa tuh
Jangan lupa vote dan komen guys...
Typo bertebaran!!
Maaf kalo engga nyambung  😊❤️

Aiza Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang