Happy Reading...
°°°°°°°°
Embun di pagi hari menjelajahi pemandangan. Sinar matahari menyinari permukaan bumi, cuaca benar benar sangat sejuk. Membuat orang orang merasa nyaman, begitu pula dengan Syila. Syila merasa nyaman berada di tengah keluarga yang sedang asik memakan sarapan paginya.Syila mengerjab kan matanya dengan pelan sambil memakan sarapannya. Syila bingung, ia merasa ada kurang namun ia tak ingat.
"Kurang apa ya?" monolog Syila memasang wajah bingungnya.
Entah lah Syila tak mau berfikir di pagi hari. Syila lalu melanjutkan makannya yang tertunda.
Hanya bunyi dentingan sendok lah yang terdengar. Mereka semua sibuk dengan makanannya.
"Syila." panggil Ayah membuat Syila menoleh.
"Iya Ayah." sahut Syila.
"Ayo berangkat, Ayah udah selesai sarapannya." ujar Ayah lalu berdiri dari kursi.
"Ayo, Syila juga udah selesai." ucap Syila berpamitan kepada Bunda.
"Assalamualaikum Bunda." pamit Syila dan Ayah keluar rumah. Syila dan Ayah sudah pergi menaiki mobil dengan kecepatan sedang.
Sampai di sekolah, Syila turun dari mobil dan berpamitan dengan Ayah. Syila berjalan sambil bersenandung senang dengan wajah bahagia.
"Wah Syila cantik banget"
"Gilaa Syila cakep banget cuy"
"Hmm terpesona"
"Walau pun tertutup hijab aura cantiknya terpancar"
"Cantiknya ngalahin adek ya njirr"
"Menurut gw sih Aiza sama Syila cantik ya sama"
"Ihh apa sih cantikan Syila"
"Menurut gw cantikan Aiza, walupun ga pake hijab coba deh kalo pake behhh bidadari dari surga"
"Hahhaa bisa aja lu mah"
Syila mendengar pujian untuk dirinya pun tersenyum manis kepada mereka berterimakasih. Mereka semua pun membalas senyuman Syila.
Tak terasa Syila sudah berada di lorong kelas. Syila melihat sahabat Aiza yang sedang asik bercanda dengan temen sekelasnya namun ada seorang siswi menghampiri Syifa dan Mila lalu membisikkan mereka DAMN raut wajah mereka berdua berubah menjadi sedih. Padahal mereka berdua terlihat bahagia seperti Syila. Perubahan raut wajah Syifa dan Mila membuat Syila makin penasaran.
Apa yang tadi di bisikkan ke mereka semua. Syila lalu berjalan menghampiri sahabat Aiza, sedikit lagi sampai namun Syifa dan Mila tiba tiba berlari dengan kencang.
"SYIFAAA ... MILAAA ...." panggil Syila dengan nada keras namun tak mampu di dengar oleh Syifa dan Mila.
Hosh ... Hossh ...
"Lari ya kenceng banget." batin Syila.Kriingg ... Kriingg ...
Bel masuk telah berbunyi membuat Syila menahan penasaran Dan melanjutkan jalannya ke kelasnya.Syifa Dan Mila pergi menuju kelas Azril Yang dimana kelaa itu ada di samping kelas Syila. Mereka berdua langsung menerobos pintu sontak semua murid Yang berada di kelas menoleh kearah mereka.
"Assalamualaikum."salam Syifa dengan cepat.
"Waalaikumsalam, ada apa dek?" Tanya Salah satu siswi Yang berada di depan papan tulis.
"Hmmm... Itu mau manggil kak Azril." cicit Mila sambil menghirup napas dengan pelan.
"AZRIL DI PANGGIL TUH SAMA ADEK KELAS."teriak Salah satu siswi karna Azril sedang memakai headset di kedua telinganya.
Azril pun menoleh ke arah Syifa Dan Mila. "Apa" ucap Azril.
"Kak Azril di panggil Bu Indah." ujar Mila. Azril pun beranjak dari bangku dan pergi diikuti Syifa Dan Mila.
Di sepanjang jalan Syifa Dan Mila berdebat.
"Kamu kenapa alasannya di panggil Bu Indah si Mil." gerutu Syifa menyengol lengan Mila.
"Terus gw harus ngomong apa." ucap Mila sambil mendengus.
"Ya apa ge seterah kamu, terus ini gimana." bisik Syifa.
"Tanggung jawab ah aku takut." lanjut Syifa membuat Mila mendengus kesal.
"Gw lagi gw lagi, kapan sih elu." kesal Mila berjalan dengan cepat agar bisa menyamakan Azril Yang ada di depan.
"Kak Azril tunggu." panggil Mila membuat Azril berhenti.
"Kenapa." Azril menaikan satu alisnya.
"E- itu sebenarnya kakak enggak di panggil sama Bu Indah." ucap Mila meremas ujung bajunya.
"Ohh terus."
"Sebenarnya itu akal akalan kita mua ketemu sama kakak." cicit Mila.
"Kita mau nanya sama kakak." ucap Mila dengan cepat.
"Apa betul Aiza tadi malam kecelakaan?" tanya Mila. Dalam hatinya Mila berharap Aiza tidak kecelakaan namun harapan itu salah mendengar ucapan Azril.
"Iya Aiza kecelakaan." Sukses membuat Syifa Dan Mila terkejut.
"Hiks... Hikss..." Isakan Syifa teedengar sampai ke telinga Mila. Syifa sedih Dan khawatir kepada Aiza.
"Gimana keadaan Aiza"
"Dia baik baik ga ya"Kata kata itu terlintas di benak Syifa.
"Sekarang Aiza ada di rumah sakit mana kak? Pliss kasih tau kita." tanya Syifa dengan nada sedih.
"Di rumah sakit blablabla..." jawab Azril.
"Kenapa kakak engga kabarin kita kalo Aiza kecelakan, Aiza baik baik aja kan. " cerocos Mila. Azril Yang melihat raut wajah Syifa Dan Mila pun kasian.
"Gw ga punya no elu. Aiza cuma luka di kepalanya." ucap Azril.
"Huh syukur lah, tapi lukanya ga buat Aiza amnesia kan." Azril menggelelngkan kepala.
Plak
Syifa menampar lengan Mila dengan pelan."Kamu mah jangan gitu Mil. Nanti habis pulang sekolah kita jenguk Aiza yuk." ucap Syifa sedangkan Mila, ia meringis kesakitan. Walaupun pelan namun tetap sakit.
"Iya, btw makasih kak." ucap Mila.
"Sama sama."Azril pun pergi ke kelasnya.
Percakapan antara mereka bertiga dari awal sampai akhir di dengarkan sama seseorang di balik tembok. Seseorang tersebut terkejut.
"Aiza kecelakaan."
🐻🐻🐻
Yuhuuu Gimana nih?
Penasaran ga?
Jangan lupa vote dan komen guys ....
Typo bertebaran!

KAMU SEDANG MEMBACA
Aiza Story
Fiksi RemajaMenceritakan seorang gadis mungil yang selalu di banding bandingkan dengan kakaknya dan selalu dituntut oleh Ayahnya. Tak pernah merasakan kasih sayang ataupun cinta. Sekalinya jatuh cinta, ia harus merelakan cinta pertama untuk kakaknya. Keluarga...