Aiza Story || 1. sedih

140 25 1
                                    

Happy Reading gaess...

"Assalamualaikum."salam Aiza menggema seluruh rumah. Aiza tidak melihat siapapun dirumahnya, setiap Aiza pulang sekolah selalu saja tidak ada yang merespon dirinya.

"AYAHH.... BUNDA... KALIAN PADA KEMANA."teriak Aiza sambil mencari orang tua di setiap penjuru rumah namun tak menemukan siapapun. Aiza menghela napas dengan kasar dan mengusap wajahnya yang terlihat lelah.

Aiza pergi ke kamar untuk mengganti baju.

Clekk...
Terlihatlah kamar yang monokrom, Aiza merebahkan badannya ketempat tidur.

"Hurff... Capek banget anjir ah." Aiza lalu menutup mata untuk menghilangkan capeknya  tak lama kemudian Aiza terlelap.

••••

Clekk...
Pintu rumah terbuka terlihat sosok keluarga yang harmonis. Mereka semua masuk kedalam rumah dengan wajah ceria entah apa yang membuat mereka seceria itu.

"Ayah enggak nyangka kalo kamu yang juara."ucap Ayah kepada Syila sambil mengusap kepala Syila yang tertutup dengan kerudung.

"Syila juga enggak nyangka loh yah."ucap Syila dengan senyuman manisnya. Yap Syila adalah kakak Aiza, Nama kepanjangannya Arsyila Zayda Humaira. Syila dan Aiza berbeda 1 satu tahun

"Selamat ya Syila, Bunda bangga banget sama kamu."ucap Bunda yang sedang membawa minuman.

"Minum dulu yah, syil."

"Wahhh jus jeruk, makasi bunda."Syila langsung meminum jus jeruk buatan bundanya, menurut Syila jus jeruk buatan bunda sangat enak makanya Syila suka sekali dengan jus jeruk.

"Sama sama." jawab bunda sambil celingak celinguk seperti mencari seseorang.

"Kenapa?"tanya Ayah kepada bunda.

Sontak bunda langsung menjawab "Aiza sudah pulang belum ya Yah? "tanya bunda dengan nada gelisah.

"Ayah enggak tau bun, oh iya Ayah mau mandi dulu ya."acuh Ayah lalu berdiri.

" Syila juga mau mandi dulu ya bun."pamit Syila kepada Bunda, bunda langsung mengangguk kepala.

Sementara itu Aiza masih terlelap dalam mimpinya.

30 menit kemudian.....
Aiza terbangun dari tidurnya, ia langsung menuju kamar mandi. Setelah mandi, Aiza pergi menuju ruang makan yang dimana ruangan tersebut sedang di penuhi hawa canda.

Bundanya yang sedang mengambil nasi sambil tertawa, ayahnya yang sedang tertawa juga dan tak lupa kakaknya pun juga tertawa entah lelucon apa yang membuat mereka tertawa terbahak bahak. Aiza yang melihat pemandangan itu merasa sakit hati dan iri.

Aiza yang tadi ya ingin makan namun ia urungkan, Aiza langsung membalikkan badannya namun bunda melihat Aiza sontak memanggil Aiza untuk makan bersama.

"Aiza, kamu udah pulang ya kirain bunda kamu belum pulang sini makan sama sama."ucap Bunda dengan wajah berseri seri.

"Ehmm.. Iya bunda."ucap Aiza dengan canggung lalu berjalan ke arah meja makan.

"Loh za kamu udah pulang toh, ayokk makan bareng maaf ya tadi enggak dipanggil."ucap Syila membuat Aiza mengangguk kepala.

"Iya gpp kok."

Mereka berempat makan bersama dengan penuh tawa namun tak bagi Aiza, ia sedikit canggung dengan ayahnya.

Selesai makan Aiza langsung berpamitan untuk pergi kekamar.

"Ayah, bunda Iza kekamar dulu ya."ucap Aiza lalu pergi meninggalkan meja makan.

"Punya anak kok kaya bos aja bukannya bantuin bundanya malah langsung kekamar."gerutu ayah.

Aiza langsung menoleh ke ayahnya dengan menampilkan senyuman walaupun Aiza sakit hati.

"Aiza kalo kamu mau kekamar langsung aja bunda gapapa kok jangan didengerin omongan ayahnya."ucap Bunda dengan lembut.

"Iya bunda."lirih Aiza langsung berlari ke kamar.

Bepergian Aiza, Bunda langsung mencubit pinggang suaminya.

"Kamu apa apan sih enggak seharusnya kamu bilang gitu yah."ucap bunda memperingati suaminya.

"Ayah pengen Aiza berubah, enggak seharusnya dia bermalas malasan terus di kamar."ucap Ayah

"Tuh liat Syila. Dia rajin bantuin kamu, sholehah, penurut, pinter kalo dibandingin Aiza dia kalah jauh sama Syila. Aiza itu pembangkang, dia malas jadi kamu enggak usah ikut campu--"

"CUKUP YAH, enggak seharus ayah ngebandingin bandingin Aiza dengan Syila. Mereka berdua tuh beda, mereka punya sifat yang berbeda jadi jangan sama samain."protes Bunda yang tak tahan dengan suaminya yang selalu banding bandingin Aiza dengan Syila. Bunda merasa kasihan dengan Aiza, ia tak terima jika anak anaknya dibandingin.

"Kamu berani membantah!!"ucap Ayah dengan nada tegas.

"Seterah ayah, Bunda mau beberes dulu."Bunda pergi meninggalkan Ayah dan Syila yang sedang menatap dirinya, Ia kecewa dengan suaminya.

••••

⬆️⬆️kamar Aiza

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⬆️⬆️
kamar Aiza

Jangan lupa vote dan komen 😉
Typo bertebaran!

Aiza Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang