Happy Reading...
°°°°°°°
Aiza sudah 3 hari berada di rumah sakit. Mila dan Syifa selalu mengunjunginya setiap pulang sekolah dan mereka berdua pernah bermalaman di ruangan Aiza. Aiza sangat bersyukur memiliki sahabat yang peduli kepada dirinya. Dan juga Syila kakak nya Aiza juga selalu mengunjungi Aiza walau sebentar, Syila takut jika dirinya ketahuan oleh Ayahnya. Aiza juga melarang Syila untuk tidak memberitahu keberadaan Aiza.Seperti sekarang Mila dan Syifa sedang berada di ruangan Aiza yang sedang asik memakan cemilan dan buah.
"Ganti chanel TV." ucap Mila kepada Syifa.
Syifa menoleh ke arah Mila dan berkata. "Enggak ini aja seru kok."
"Seru? Seru dari mananya Syif, ganti!" kekeh Mila membuat keributan di ruangan Aiza.
"Enggak"
"Ganti"
"Enggak!"
"Gantii Syif!"
"Enggak Mila"
"Gantii Syifa!"
"Enggak!"
Aiza hanya memandangi mereka berdua yang sedang ribut. Entah, mereka berdua sadar atau tidak bahwa suara mereka terlalu keras.
Telinga Aiza hampir pecah, mereka berdua harus dipisahkan jika tidak bisa bisa mereka berdua adu otot.
"STOPP!" teriak Aiza dengan geram membuat mereka berdua berhenti merebutkan channel TV lalu melihat Aiza yang sedang memandangi mereka berdua dengan tatapan tajam.
"Bisa enggak sih kalian jangan ribut! Berisik tau, gara gara TV kalian ribut. Kalian tuh ada di rumah sakit bukan di pasar." geram Aiza kepada sahabatnya.
Lihat lah, Aiza sedang marah malah mereka berdua cengengesan seperti orang gila.
"Hehehe khilaf." serempak Mila dan Syifa.
"Argghh stress gw lama lama." decak Aiza memegang kepalanya yang terasa pusing.
Waktu menunjukkan pukul 7 malam. Mereka bertiga sedang asik mengobrol tentang segala macam namun pintu ruangan Aiza terbuka tampaklah seorang laki laki yang berparas tampan dan juga dingin. Laki laki tersebut adalah Azril, kalian tau kan Azril yang sudah nolongin Aiza waktu kecelakaan.
Azril melangkah masuk ke dalam ruangan Aiza lalu duduk di sofa paling pinggir. Sementara mereka bertiga masih shok apa yang dilihat.
Mila jangan lupa matanya hampir keluar sedangkan Syifa ingin memakan keripik namun keripik itu tak kunjung masuk ke dalam mulut.
Aiza langsung menegakkan badannya yang tadi punggung Aiza disenderkan ke ranjang.
"Kak Azril ngapain disini?" tanya Aiza dengan gugup.
"Engga boleh." sahut Azril dengan nada dingin.
"B-boleh" tutur Aiza.
Azril bangkit dari duduknya dan berjalan menuju brankar Aiza, lalu Azril menaroh satu keranjang buah di meja dekat brankar Aiza.
Lalu Azril duduk di bangku deket brankar yang disediakan rumah sakit.
Aiza memperhatikan gerakan Azril dari mulai berdiri sampai duduk di samping brankar.
"Dari Bunda." ucap Azril lalu memperhatikan sekeliling dan ternyata ada dua perempuan yang melihat Azril dengan tatapan curiga.
"Khem." dehem Mila membuat Aiza, Azril dan juga Syifa menoleh kearah Mila.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aiza Story
Genç KurguMenceritakan seorang gadis mungil yang selalu di banding bandingkan dengan kakaknya dan selalu dituntut oleh Ayahnya. Tak pernah merasakan kasih sayang ataupun cinta. Sekalinya jatuh cinta, ia harus merelakan cinta pertama untuk kakaknya. Keluarga...