Aiza Story || 22. Lorong

26 9 0
                                    

Happy Reading...

°°°°°°°
Aiza dan juga sahabatnya sedang berada di toilet sekolah. Sekarang waktunya pelajaran olahraga di kelas Aiza makanya mereka pergi untuk mengganti baju olahraga. Selesai ganti baju, mereka pergi menuju lapangan yang sudah di penuhi murid.
Olahraga ini sangat berbeda, karena mereka olahraga bersama kakak kelasnya. Sebenarnya yang olahraga hanya kelas Aiza tapi kelas 12 guru olahraganya sedang izin jadi mereka gabung ke kelas Aiza.

Aiza dan sahabatnya memilih duduk di pinggir lapangan dengan kaki di luruskan.

"Oi, kita bareng sama kelas 12 ya?" tanya Mila kepada temennya yang berada di sampingnya.

"Iya. Katanya Pak Narto enggak masuk makanya mereka gabung ke kelas kita." jawab Erina, temen sekelasnya Mila.

Mila mengangguk kepala. "Makin rame aja."

"Tambah seru dong Mil." seru Syifa tiba tiba.

"Seru dari hongkong malah males gue." ucap Mila menghela napas.

"Plis deh Mil, Kakak kelas kita tuh cogan semua woi bisa cuci mata." pinta Erina dengan mata berbinar-binar.

"Cogan mulu lu." cetus Mila membuat Erina memutarkan matanya.

"Biarin, cogan itu udah termasuk penyemangat hidup gue." seru Erina sambil berdiri dan mengibas ngibas celana olahraga.

"Byee Mil, Syif gue mau cuci mata dulu sayang kalo di anggurin." ucap Erina berlari kearah kelas 12.

"Sono gih." usir Mila tak dapat di dengar oleh Erina.

Sedangkan Aiza, ia memilih diam sambil memperhatikan lapangan. Aiza masih memikirkan tentang bekal itu, siapa sih yang enggak kecewa. Kita udah masak dengan senang hati eh malah makanannya di kasih ke orang. Ia jadi malas mengikuti pelajaran olahraga karena kelas 12 yang gabung itu kelasnya Azril.

Aiza menghembus napas dengan panjang sambil memandang sepatu.

"Aiza sutt." Mila sedari tadi memangil Aiza namun tak di gubris oleh Aiza.

"Aizaaa." Sekarang Syifa memanggil Aiza sambil menggoyang bahunya. Aiza malah menepis tangan Syifa dari bahunya dengan kencang.

Syifa dan Mila saling liat liatan dengan wajah menggambarkan kata 'Aiza kenapa'

Syifa dan Mila bingung dengan sikap Aiza. Tak lama kemudian suara nyaring berbunyi membuat gendang telinganya ingin rusak.

Pritttttttt.... Priittttt...
Suara itu membuat semua murid kelas Aiza berdiri. Sama seperti kelas Aiza, kakak kelas juga berdiri dengan tegap.
Aiza juga bangkit dari duduknya.

"ASSALAMUALAIKUM SEMUAA." salam Pak Rio selaku guru olahraga kelas 11.

"Waalaikumsalam." balas serempak.

"oke sekarang kita mulai pemanasan dulu ya." ucap Pak Rio.

Akhirnya mereka semua selesai pemanasan.

"Oke sekarang kita akan pengambilan nilai." ucap Pak Rio membuat para murid mendesah.

"KOK PENGAMBILAN NILAI LAGI SIH PAK KAN MINGGU KEMARIN UDAH." protes Zidan yang di setujui semua murid kecuali murid kelas 12. Memang benar mereka semua sudah pengambilan nilai minggu kemarin.

"IYA PAK KITA UDAH PENGAMBILAN NILAI KAN." ucap salah satu murid membuat suasana semakin riuh.

"OKE! cukup jangan berisik. Kalian semua kelas 11 sekarang freeclass, bapak mau pengambilan nilai kelas 12." ucap Pak Rio final.

Murid kelas Aiza sangat senang mendapatkan kabar ini. Bahkan ada yang loncat loncatan sangking girang ya.

"HUWAAA INI BENERAN APA KITA FREECLASS." ucap Mila tak percaya.

"Iya bener, bapak mau pengambilan dulu. Ayok kelas 12." sahut Pak Rio.

"Yes bisa tidur."

"Makan makan dulu yok perut udah berdemo."

"Asik freeclass."

"YESS KITA GHIBAH."

"astagfirullah kamu berdosa banget mendingan tidur."

"Ishh."

Begitulah yang terlontar dari mulut mereka semua ketika mendengar freeclass. Tak butuh waktu lama, mereka semua sudah bubar bahkan bisa diitung hanya 5 detik saja.

Sementara itu Aiza, Mila dan Syifa masih berada di lapangan paling pojok. Mereka memilih duduk di bawah pohon dengan angin sepoi-sepoi daripada di tengah lapangan rasanya gersang sekali.

"Aiza kamu kenapa?" tanya Syifa menatap Aiza.

"Gapapa." jawab Aiza.

"Ah aku tau penyebab kamu kaya gini karena ada Kak Azril kan." tebak Syifa. Tebakan Syifa sangat benar.

"Hmmm."

"Ada apa sih." Mila penasaran dengan perbincangan Aiza dan Syifa. Ia tak tahu apa yang di obrolin sama sahabatnya ini.

"Emang ada apa sih." ucap Syifa.

"Malah nanya balik si juminten. Ini gw nanya bukannya di jawab malah nanya ke gw." kesal Mila sambil membuka kulit kacang.

"Hehehe ga ada apa apa kok Mil." bohong Syifa, ia tak mau jika Mila tau. Kalo Mila tau tambah berabe, bisa bisa Kak Azril di ceramahin sama Mila.

"Ohh, za lu diem bae kaga biasanya. Ada masalah?" Mila bingung tak biasanya Aiza diam. Kalo pun Aiza diam itu artinya ia memiliki masalah.

"Enggak Mil." ucap Aiza menoleh ke arah Mila yang sedang makan kacang.

"Mau kaga." tawar Mila lalu Aiza mengambil kacang tersebut.

"Thanks."

"Yo."

Azril yang sudah selesai pengambilan nilai berjalan ke arah Aiza dengan tangan di masukan di saku celananya.

"Khem."

Deheman Azril membuat mereka bertiga yang sedang asik makan kacang menoleh.

"Bisa ikut gw." ajak Azril menatap Aiza. Aiza malah membuang muka.

"Ngapain." suara itu bukan suara Aiza tapi suara Mila. Tak biasanya Azril seperti ini, Azril terkenal sosok dingin dan tak mau berdekatan dengan perempuan.

"Gw mau bicara sama Aiza. Ayok ikut." perintah Azril menarik tangan Aiza. Aiza berusaha melepaskan tanganya dengan sekuat tenaga namun tenaga Azril lebih kuat daripada Aiza.

Sampai di lorong yang sepi Azril melepaskan tangan Aiza.

Azril menatap Aiza. "Tadi pagi kenapa." tanya Azril.

"Kenapa apa ya." Aiza tak mengerti.

"Manggil gw."

"Ohh gapapa cuma manggil." pinta Aiza bohong. Azril mengangguk kepala lalu menatap Aiza sambil mendekati Aiza.

Azril melangkah mendekati Aiza membuat Aiza mundur. Naas, punggung Aiza menabrak tembok di belakangnya.

"L-o mau nga-pain." ucap Aiza terbata bata. Azril tetap mendekati Aiza yang sedang ketakutan.

"Nanti malam gw jemput jam 7." bisik Azril di telingan Aiza lalu meninggalkan Aiza yang terbengong.

"AIZAA." teriak Mila.

"Aiza kamu enggak diapa apain kan." tanya Syifa memerhatikan tubuh Aiza dari ujung kaki hingga rambut.

"Hah."

"Heh lu ngapa ditanya malah jawab hah." sewot Mila.

"Gw gapapa."

"Yaudah kuy ke kantin udah bel." seru Mila menarik tangan Aiza dan Syifa.

🐻🐻🐻

Jangan lupa vote dan komen guys...
Typo bertebaran!
Maaf kalo engagk nyambung ☺️

❤️❤️

Aiza Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang