Bab 16 : Kilas Balik Alur
.
.
.JASAD yang terbujur kaku ditinggalkan para tikus karena langkah kaki yang mendekat. Sosok berjubah hitam polos menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah putih pucat gadis yang terbaring. Dia tersenyum sinis, membelai lembut pipi sang gadis.
"Kau telah berkata akan membalas dendam, bukan? Aku akan mewujudkannya sebagai jembatanmu," ujarnya menatap kasihan pada raga tanpa nyawa sang budak cinta yang baru saja merenggut nyawa.
Beberapa kulit yang kusam karena debu telah koyak digigit para tikus. Kasihan sekali makhluk kecil yang hidup bersembunyi tak jadi kenyang, jasad budak cinta yang kaku didatangi tamu tak dikenal, memancarkan aura kegelapan yang kentara.
"Benarkah?"
Angin mendingin, bahkan para tikus mulai menyuruk di balik jerami yang lembab. Jamur-jamur mulai layu dan menjadi serpihan debu. Sosok tembus pandang melayang mendekat, dia pandangi raga gadis cantik yang bermandikan darah dengan nanar.
Raga yang baru saja dia tinggal pergi. "Bagaimana caranya?" Bertanya dengan nada sedih, dia tak kuasa menahan dendam membara di dalam dada. Andai waktu dapat diulang, dia haramkan cinta teruntuk sang pujaan hati bertangan besi.
"Dengan kekuatanku, tetapi setiap bantuan tentu tak gratis, Nona."
Nyawa yang kini melayang dipanggil roh. Dia tak akan bisa hidup dalam raganya terdahulu, tetapi juga tak bisa hidup di tempat perkumpulan para roh berada. Balas dendam telah menjadi tujuan mengapa rohnya tetap berada di alam nan fana.
"Aku mengerti. Apa balasan yang kau minta?" tanyanya tanpa ada keraguan. Hati telah mantap, tak akan pernah bimbang jikalaupun mengikuti jalan sesat.
Manusia berjubah itu kini berdiri, menghadapkan tubuh pada roh si gadis yang tak lagi bergelar budak cinta yang gila, melainkan si pendendam cinta. Tujuannya tak satu orang, dia butuh bantuan, juga kekuatan besar yang langka. Sosok berjubah hitam sangat cocok menjadi partner balas dendamnya.
"Setelah balas dendammu selesai, aku akan mengatakan apa yang aku inginkan. Tetapi, kau harus setuju dan jangan menolak setelah kukatakan apa yang aku inginkan!"
"Aku tak munafik!"
Jasad yang terbujur kaku menghilang, suasana remang telah berganti gelap, lalu setitik cahaya jingga berpendar mengelilingi dua makhluk yang nyatanya telah saling kenal sedari dahulu.
"Kita akan kembali beberapa saat sebelum kau bertemu dengan dia, tetapi bukan dalam wujud dirimu dahulu, tetapi dalam wujud gadis yang dipuja-puja oleh mereka semua."
"Itu sangat bagus!"
Usulan telah diterima, mantra-mantra pengulang waktu yang terlarang telah dinyanyikan. Sang penguasa Dark Magic menyungging senyuman mendengar jarum jam berputar ria berlawanan arah, mundur dengan cepat hingga tahun serta bulan kembali ke masa lalu.
"Aku tidak tahu ini akan berjalan mulus, mungkin alurnya akan sedikit berbeda."
Sang jubah hitam berucap ragu. Tak yakin apakah kekuatan kegelapan yang dia miliki akan berhasil dan mulus di perjalanan, yang dia ketahui bahwa percobaan pertama telah selesai. Mereka sampai di mana sang gadis pendendam telah berubah menjadi orang lain.
"Selamat datang dalam raga baru, dan selamat datang dalam aksi balas dendam."
***
Terbangun, Gauri meraup napas sebanyak mungkin. Peluh telah membanjiri tubuh, bantal yang digunakan sebagai alas kepala sedikit basah. Teratur, napas diambil dari hidung dan dikeluarkan lewat mulut secara perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Love (Tamat n Revisi)
Fantasy(Dalam Masa Revisi Tanda Baca dan Typo) Blurb Siapa yang lebih hina? Sang budak cinta atau malah sang pujaan? Apa yang membedakan dia dengan budak cinta, jika bertangan besi? Sepele, tetapi menyiksa. Kenangan hanya tinggal kenangan, sebagai pelengka...