Bab 30 : Ujian Akhir Musim Dingin
.
.
.MENJELANG akhir musim dingin, Moonlight Academy selalu mengadakan ujian naik tingkat dengan hal yang spesial juga menegangkan. Para pelajar telah dibagi menjadi beberapa kelompok dan ujian kali ini mereka mesti mencari artefak yang sengaja disembunyikan oleh pihak Moonlight Castle.
"Sayang sekali kita tidak satu kelompok," keluh Nava meletakkan buku di rak.
Gauri mengangguk pelan dan menatap gusar pada rak-rak buku yang ada di perpustakaan. Sedari bubar dari perkumpulan di aula akademi, mereka sama sekali tak mendapati buku yang dicari, seperti lenyap dan terlihat tak pernah ada.
"Sudah beberapa jam kita di sini, tidak ada buku petunjuk mengenai keberadaan tempat yang akan menjadi tujuan kita," ujar Gauri berkacak pinggang.
Di tempat, Nava mengangkat bahu lelah. Kemudian keduanya mengedarkan pandangan sekeliling, sepertinya pelajar lain juga tidak mendapat petunjuk apa pun, terbukti lewat raut gelisah mereka masing-masing. Perihal lokasi yang akan dikunjungi berupa tempat yang mereka anggap mitos.
"Pihak kerajaan hanya mengatakan nama letak tanpa memberitahukan bentu artefaknya. Desa Greenros, desa yang terdapat dalam dongeng Gadis Beraura mawar. Apa mungkin buku dongeng itu akan membantuku?" Nava mengigiti kuku ibu jarinya dan menatap Gauri yang memaku di tempat.
Berpikir itu mungkin bisa saja dicoba dan menghubungkan titik di mana desa itu berada. Pikiran Gauri memutar apa yang telah dia lewati dan berhenti pada sebuah bacaan pertama saat memasuki perpustakaan. Dua buku yang berjudul Kerajaan Bawah Tanah dan juga Misteri Artefak Bulan Sabit. Buku itu mengulas mengenai tempat tujuan mereka, secercah harapan muncul.
"Kau harus menghubungkan teka-teki dari dongeng yang kau baca, Nava. Mungkin kau akan temukan di mana desa itu berada!" usul Gauri membuat mata Nava berbinar indah.
"Usulan yang bagus, Gauri. Akan aku coba. Ayo, kembali ke kamar!"
Keduanya lantas meninggalkan perpustakaan yang banjir oleh lautan pelajar yang mencari buku petunjuk. Gauri tidak ingat pasti mengenai isi buku yang dia baca, tetapi dia bisa menyuruh kedua partnernya memasuki alam bawah sadarnya dan menjelajah di waktu dia membaca buku.
"Gauri, kau sudah temukan petunjuk di mana Kerajaan Bawah Tanah itu berada?" tanya Havella menghampiri, melirik sinis pada Nava yang setia di samping Gauri.
"Hampir, Havella. Setidaknya aku pernah membaca buku mengenai Kerajaan Bawah Tanah, akan aku coba mengingatnya! Kau bisa cari di museum untuk menemukan petunjuk lain, mungkin di sana mengulas tentang artefak yang berhubungan dengan wilayah yang akan kita tuju."
Havella mengangguk cepat dan beranjak menuju museum kerajaan. Mereka diberi clue di mana bisa mencari petunjuk, tetapi itu tidak lengkap, sebab banyak petunjuk yang telah disembunyikan di tempat yang tak terduga.
Nava segera ke kamarnya dan membiarkan Gauri melakukan sesuatu yang tak ingin dia ketahui. Setelah mengunci pintu, Gauri menyuruh Mar dan Mer memulai aksi mereka. Itu mungkin sedikit berisiko, sebab menjelajahi memori seseorang akan membuat pikiran orang tersebut terganggu beberapa saat.
"Aku percaya kalian bisa, Mar, Mer! Ayo, mulai!" titah Gauri langsung memejam dan mengucap mantra.
Dua kepik merah menyala polos berubah menjadi serbuk merah berkilau tepat di sepasang mata Gauri yang tertutup. Masuk ke alam bawah sadar gadis itu dan mengumpulkan informasi. Daya ingat dua kepik itulah yang membuat Gauri memilih mereka menjadi partner selain kekuatan rahasia yang dimiliki Mar dan Mer.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Love (Tamat n Revisi)
Fantasy(Dalam Masa Revisi Tanda Baca dan Typo) Blurb Siapa yang lebih hina? Sang budak cinta atau malah sang pujaan? Apa yang membedakan dia dengan budak cinta, jika bertangan besi? Sepele, tetapi menyiksa. Kenangan hanya tinggal kenangan, sebagai pelengka...