Bab 33 : Pengungkapan Keaslian dan Kepalsuan
.
.
.KEJADIAN yang tak terduga saat Alverd menggunakan kemampuan Dark Magicnya adalah mengundang sukma Airi yang berada di dunia lain ikut tersedot masuk ke permainan sihirnya. Dia dan Gauri yang asli menyangka bahwa sukma Havella yang masuk ke raga Gauri asli, tetapi setelah menemukan kelainan akan dari segi apa pun, mereka tahu bahwa bukan sukma Havella yang ada di raga Gauri asli, melainkan orang lain, tetapi mereka tidak tahu siapa orang tersebut.
Kekuatan yang dimiliki Alverd tidak didapat dengan cuma-cuma. Awalnya dia belajar menguasai Dark magic dari sebuah buku yang dia dapatkan di goa terlarang dengan susah payah. Dia tekad menguasai Dark Magic untuk membunuh lawannya. Terutama Janshen Almaska. Dia selaku pengawal pribadi Gauri Almaska selalu dibanding-bandingkan oleh Baron Maer dengan putra tertua Marquess Almaska.
Dipandang sebelah mata oleh para gadis juga bangsawan lainnya, Alverd memilih menyerahkan diri pada kegelapan. Menuju akhir kematian Gauri asli, dia menyelinap masuk istana dan akhirnya mendengar bahwa sang nona bersumpah akan membalas dendam. Jadilah mereka bekerja sama untuk membunuh orang-orang yang sama-sama mereka benci.
"Aku mendapatkan mawar merah, entah apa maknanya. Apa hantu Putri Sonia menyatakan cinta padaku?" tanya Pangeran Athur melempar sekuntum bunga mawar merah ke atas altar.
Yang lain ikut melempar bunga tersebut. Gauri menatap intens pada lima benda yang mereka kumpulkan. Janshen melirik jam tangan, sudah memasuki senja kiranya. Sebentar lagi akan malam, dia ingat malam purnama musim dingin adalah malam kelahiran Gauri. Di dunia mereka, musim selalu terjadi tepat waktu dan bisa dihitung lamanya.
"Lihat! Bukankah patung Putri Sonia memegang mawar?" tunjuk Key.
Semanya melihat ke arah yang dimaksud Key, terlihat tangan kanan patung di atas altar memegang sesuatu yang tidak jelas. Namun, dilihat lebih teliti lagi memang persis seperti bunga. Gauri mengangguk setuju dan menurunkan pandangan ke bawah, matanya membelalak dan meletakkan sebelah sepatu kaca merah di kaki patung, kemudian sepatu itu menyatu dengan kaki patung.
"Ini petunjuk yang sesungguhnya!" pungkasnya.
Yang lain mulai menghubungkan benda-benda yang ada dengan patung Putri Sonia. Hingga memang benda-benda yang ditinggalkan wanita cantik menempel pada patung.
Patung bergerak dan melodi indah keluar dari patung tersebut, kemudian patung berputar semakin ke atas dan bergeser ke kanan. Sebuah benda berkilau tertimpa sinar bola api membuat mereka membulatkan netra. Itulah artefak Bulan Sabit yang legendaris.
Dengan hati-hati Pangeran Arthur mengambilnya sebelum patung Putri Sonia menggeser menutup. Mereka mengelilingi artefak cantik itu, mengagumi ukiran bintang yang terdapat di sabit bulan tersebut. Bergiliran mereka memegang dan berdecak memuji.
Havella melirik penuh minat pada artefak yang baru saja sampai di tangan Janshen, dia merebut paksa dan berlari menjauh. Semua kaget dan memandanginya dengan penuh kebimbangan, lain dengan Key yang menggelap. Seharusnya dia sudah tahu apa yang akan terjadi!
"Ha-ha-ha, manusia-manusia bodoh seperti kalian tak pantas memiliki artefak sakti ini!" teriaknya membuat udara semakin dingin.
Pangeran Arthur mengepalkan tangan dan Alverd berjalan santai ke arah Havella. Dikira semua orang bahwa dia akan melawan, nyatanya salah. Havella mengulurkan artefak pada Alverd yang disambut suka ria oleh pemuda berambut hitam legam tersebut.
"Kau benar, Nona Gauri! Mereka tak pantas!"
Janshen mengerutkan kening mendengar Alverd memanggil Havella dengan nama adiknya. "Apa maksudmu memanggil jalang itu dengan nama Adikku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Love (Tamat n Revisi)
Fantasi(Dalam Masa Revisi Tanda Baca dan Typo) Blurb Siapa yang lebih hina? Sang budak cinta atau malah sang pujaan? Apa yang membedakan dia dengan budak cinta, jika bertangan besi? Sepele, tetapi menyiksa. Kenangan hanya tinggal kenangan, sebagai pelengka...