Chapter 17

704 116 0
                                    

"Semua prajurit cari di seluruh kerajaan! Kalian harus bisa temukan Valerie!" titah Damian yang dilingkupi kekhawatiran.

Ia begitu panik ketika mendapat kabar bahwa sang putri tak berada di istana. Sementara yang ada di tempat tidurnya hanyalah sebuah boneka, seperti menghilangnya memang sudah direncanakan.

"Mirabella, apa Valerie tak memberitahumu apapun?" tanya Ratu Calista kepada dayang pribadi Valerie yang sudah menangis itu.

"S-saya tidak tau, Yang Mulia. Putri hanya bilang tak ingin diganggu karena merasa tak enak badan," jawab gadis itu sembari terisak.

"Astaga, di mana Erry?" Ernest memijat pelipisnya. Ia sungguh mengkhawatirkan sang adik.

Mereka semua saat ini sedang berada di ruang tahkta. Semuanya dibuat panik oleh kabar menghilangnya Valerie.

"Yang Mulia, saya meminta izin untuk bicara," ujar Achazia tiba-tiba yang menarik perhatian yang lain. Seluruh keluarga menatapnya, tak terkecuali Alrick.

"Diizinkan," balas Damian menatap lekat tunangan putranya itu.

"Kemarin saya tak sengaja melihat Putri Valerie bersama Tuan Archer di taman. Mereka sedang ... berpelukan." Semua orang shock mendengarnya. Terutama Ernest yang merasa tak terima.

"Apa yang kau katakan, Nona Achazia?" desisnya geram.

"Saya sungguh melihatnya Pangeran, saya tak berbohong." Ernest berdecak. Ia tak percaya Valerie bisa seperti itu. Errynya tak mungkin begitu!

"Maaf, Ayah. Tapi, saya rasa Valerie kabur bersama pria itu."

"Kak!" sentak Ernest yang geram dengan ucapan Alrick.

"Bukankah dia dan Ernest dilarang keluar istana selama sebulan? Kenapa dia melanggar perintahmu?" Alrick memandang raja datar. Sementara Damian memijit pangkal hidungnya. Apa yang sebenarnya Valerie lakukan sekarang?

"Kak, apa yang kau katakan?! Lebih baik kita mencarinya bukan menuduh yang tidak-tidak. Bagaimana kalau dia dalam bahaya?" Ernest sangat merasa geram dengan ucapan sang kakak. Kenapa Alrick jadi seperti ini?

"Aku berbicara fakta," ujar Alrick santai.

"Tapi, perkataanmu seolah menyudutkan Valerie!"

"Kalian berdua, hentikan!" bentak Ratu Calista yang kesal melihat pertengkaran putranya.

"Ernest, kau tak boleh membentak kakakmu. Seharusnya kau mencari Valerie, bukannya bertengkar. Dan Alrick, tak seharusnya kau menyudutkan Valerie begitu. Lalu Achazia, mungkin kau salah lihat atau kau tak mengerti kejadian yang sebenarnya, jadi berhati-hatilan dalam berucap," tegas Ratu Calista yang membuat 3 orang itu diam.

"Maafkan kami," ujar mereka bersamaan.

Sementara itu, di sisi lain Valerie, Archer dan juga Vathur baru muncul di koridor istana yang sepi. Mereka baru saja melewati portal yang dibentuk Archer. Sebenarnya, bisa saja Archer berteleportasi, namun dia ingin menghemat energinya dengan membuat portal saja. Dia akan sangat kelelahan jika membawa 3 orang sekaligus.

Fyi, kali ini Ellent yang sedang mengendalikan tubuh. Valerie sudah cukup puas dengan memeluk sang kakak selama lebih dari 30 menit, bahkan sampai membuat hati Archer meradang.

"Sebaiknya kita langsung menemui raja sekarang," ujar Archer yang langsung diangguki kakak beradik itu.

Baru beberapa langkah mereka bergerak, tiba-tiba pengawal yang sedang berpatroli melihat lalu menghadang mereka.

"Apa-apaan ini?" Valerie menatap mereka tajam.

"Tuan Putri, anda dari mana saja? Raja sampai memerintahkan seluruh pengawal untuk mencari anda ke seluruh kerajaan."

Two Different Souls[END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang