Ellent meringis, seluruh tubuhnya terasa pegal dan kaku. Seolah telah begitu lama tak digerakkan lagi. Ia melihat sekitar, lalu menghela nafas jengah. Ini yang kedua kalinya ia muncul di tempat yang begitu gelap, namun bedanya sudah tak pengap dan sesak lagi. Ellent yakin kalau dia berada di alam bawah sadar Valerie, seperti saat itu.
"Valerie, di mana kau?" Ellent berharap api biru yang dulu bisa muncul lagi saat ini, karena jujur saja ia tak bisa melihat apapun.
"Aku di sini, Nona." Tiba-tiba sebuah cahaya terang berwarna biru muncul meliputi Valerie yang datang ke arahnya sembari tersenyum manis. Ellent bahkan merasa silau karenanya.
"Keadaanmu beda sekali dari yang dulu, ya? Kau seharusnya berterima kasih padaku," ujar Ellent dengan nada sombong.
"Tentu saja! Aku sangat berterima kasih padamu, tanpa kehadiran Nona, mungkin aku masih di tempat pengasingan."
Ellent mengedikkan bahu acuh. "Ya, itu benar. Tapi, tunggu. Kenapa aku bisa ke sini lagi? Dan ... kenapa dadaku sangat sakit tadi? Padahal aku masih harus menjelaskan segalanya pada Archer." Ellent berakhir murung, wajahya ditekuk sedih mengingat kejadian tadi.
"Sejujurnya, akupun tak tau. Tapi, kenapa Nona mengatakan yang sebenarnya pada Archer? Nona ingin memilikinya sendiri? Kita 'kan bisa berbagi!" Valerie terlihat kesal, dan Ellent memandangnya heran sekaligus enggan.
"Bicaramu seperti istri yang bersedia dipoligami saja."
Valerie mengerjap polos. "Apa itu poligami?"
Ellent memejamkan matanya, lalu menghela nafas lelah. "Artinya suami yang memiliki istri lebih dari satu."
"Ohh, sama seperti ayah? Aku tak keberatan, lagipula banyak kok raja yang memiliki istri lebih dari satu. Apalagi Archer juga 'kan calon raja di Helogiom, jadi menurutku tak apa."
Ellent bergidik ngeri. "Aku tak akan mau! Aku tak ingin berbagi dengan siapapun, termasuk dirimu!"
"Kenapa begitu? Selama ini aku rela berbagi keluargaku dengan Nona. Ada ayah, ibu, ibu kedua, Kak Vathur, Kak Alrick, Kak Ernest dan Clouwy, jadi kenapa Nona tak mau berbagi Archer denganku?"
Ellent terdiam. Jika dipikir, semua ucapan Valerie ada benarnya juga. Tapi, kenapa Ellent merasa tak rela, ya?"
"Aku tetap tak mau berbagi!"
Valerie menggembungkan pipinya kesal. "Nona egois sekali," celetuknya.
Ellent langsung menatapnya nyalang. "Apa maksudmu?! Aku yang membawamu ke kerajaan dulu, aku juga yang menemukan Kak Vathur, aku yang membuat ayah dan ibumu bisa dekat denganmu lagi, aku juga yang selalu menghadapi segala kejahilan Kak Ernest hingga kalian makin akrab, dan aku juga yang selama ini bersama Archer hingga ia jatuh cinta padaku. Jadi, apa maksudmu? Akulah yang berjuang keras selama ini!" Nafas Ellent terengah-engah. Di saat emosi, hal yang paling mujarab untuk bisa tenang adalah dengan mengatakan segalanya saja.
"Aku tau! Tapi, mereka semua tetap saja milikku! Mereka mengenal dan menyayangi Valerie, bukan Nona Ellent!" pekik Valerie yang membuat Ellent tertegun.
Sedetik kemudian ia mengertakkan giginya emosi. "Tidak tau terima kasih! Aku sudah membantumu selama ini, tapi ini balasanmu?!"
"Aku juga berkorban tau! Aku membiarkan nona memakai tubuhku seenaknya selama ini, padahal nona hanya menumpang!"
Deg!
Baik Ellent maupun Valerie begitu kaget. Valerie sampai menutup mulutnya sendiri, karena telah salah bicara. Sungguh, bukan begitu maksudnya. Ia tak sekalipun ingin menyinggung perasaan Ellent hingga seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Different Souls[END]✔
Fantasi[ENDING] ●Budayakan follow sebelum membaca. ●Jangan lupa vote dan komen. *** [Belum revisi! Jadi, mohon maklum kalau penulisan ataupun alurnya acak adut. Sebenarnya ragu buat revisi juga sih, biar nanti ada pembanding karyaku yang dulu dan sekarang...