Chapter 7

977 153 0
                                    

Ellent menguap, ia beranjak lalu menyandarkan tubuhnya pada kepala tempat tidur. Ia melihat ke sekeliling, ternyata kejadian semalam memang nyata.

Semalam, setelah menenangkan diri di luar, Mirabella datang menghampirinya dengan 2 pelayan lain. Ellent diantar ke sebuah kamar yang indah dan katanya itu perintah langsung dari raja.

"Selamat pagi, Nona utusan Dewi." Valerie menyapa ketika menyadari bahwa 'pengendali' tubuhnya telah bangun.

Aku tak butuh sapaanmu.

Tak terdengar suara lagi setelahnya. Sepertinya Valerie memang gadis yang sabar, karena jika tidak, dia pasti sudah mencari cara untuk membinasakan jiwa gadis sombong nan angkuh yang menumpang pada tubuhnya.

"Selamat pagi, Yang Mulia." Ellent menoleh kearah Mirabella yang tengah membuka gorden jendela. Senyuman cerah terbit pada bibir gadis itu.

"Pagi," jawab Ellent singkat. Ayolah, nyawanya belum terkumpul semua.

"Pagi ini raja ingin anda sarapan bersama seluruh keluarga kerajaan, jadi saya akan mempersiapkan anda." Mirabella kini sudah berdiri dengan senyum lebar di hadapan Ellent.

Ia menghela nafas kasar. "Kita hanya membeli sebuah gaun kemarin saat di kota, aku tak ingin terlihat menyedihkan dengan memakai gaun yang sama."

"Anda tak perlu khawatir, Yang Mulia. Ratu Calista mengirimkan pakaian untuk anda pakai hari ini. Beliau juga membelikan beberapa perhiasan yang cocok dengan gaun anda." Ellent mengangguk paham. Sepertinya Ratu Calista memang berpihak padanya.

"Baiklah, kalau begitu aku akan mandi sekarang."

Tok! Tok! Tok!

Atensi kedua gadis itu langsung terarah pada pintu dimana ada sekitar 6 pelayan yang berbaris rapih di sana. Salah satunya maju sedikit, lalu menatap Valerie dengan raut datar.

"Yang Mulia Ratu Calista meminta kami untuk membantu persiapan anda hari ini."

Ellent memandang mereka aneh, seketika perasaannya jadi tak enak.

"B-baiklah, aku akan mandi dulu sekarang." Ellent beranjak, lalu berjalan ke arah ruang pemandian yang memang menyatu dengan kamarnya. Keenam pelayan itu mengikuti membuat Ellent spontan berhenti. Ia menatap mereka tajam.

"Apa yang mau kalian lakukan?" Ia memandang mereka was-was.

Menunduk, salah satu dari mereka menjawab, "Kami akan membantu anda mandi, Yang Mulia." Sontak mata Ellent membulat. Ternyata ini alasan perasaannya mendadak tak enak.

"T-tak perlu! Aku bisa sendiri."

"Kami hanya menjalankan perintah Ratu Calista, Yang Mulia."

Ellent memandang mereka takut seperti melihat om-om penggoda yang biasa dia temui di club dulu. Mereka menyeramkan.

"Kalau kubilang tidak, artinya tidak! Jangan membantahku!" titahnya.

"Tapi---"

"Jika ada yang berani masuk ke dalam ruang pemandianku, maka ia akan langsung kubunuh," ancam Ellent yang berhasil membuat tubuh para pelayan itu bergetar takut. Alhasil, mereka semua diam di tempat, sementara Ellent memulai ritual mandinya.

***

Ellent menelan makanannya dengan susah payah, seolah sedang menelan kerikil-kerikil tajam. Bagaimana tidak? Sedari tadi pandangan keluarga kerajaan ini tak sedikitpun lepas darinya, mereka pikir dia itu tontonan apa?

Bahkan Mirabella yang jaraknya tak begitu jauh dari sang majikan bisa merasakan betapa tak nyamannya berada di posisi tuan putrinya itu.

Semangat, Tuan Putri! Maaf, aku tak bisa membantumu.

Two Different Souls[END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang