Bab XXII

1.3K 171 45
                                    

Hayo ... siapa yang nunggu² cerita ini! Siapa yang nebak-nebak berhadiah🤣🤣🤣

Mari berhalu

نَصْرٌ مِّنَ اللَّهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ

Bangunlah wahai kaum dunia oren

Happy Reading

"Pak, kita ke bandara Soekarno-Hatta sekarang!"

"Mama ... dont cly! Al di cini."

Aretha tersenyum ketika putranya mengucapkan kalimat tersebut. Meskipun hatinya tersentuh, tetapi air matanya kian menderas ketika berita yang ia dengarkan tadi kembali mendengung di telinga.

Beberapa menit kemudian, wanita itu langsung keluar dari mobil dengan Altas yang berada di dekapannya. Suasana bandara kali ini sangat-sangat ramai dengan suasana yang sangat sendu. Semua sanak saudara berada di tempat tersebut, kecuali Aretha yang hanya bersama Altas.

Wanita itu berjalan tergopoh-gopoh, tanpa arah dan tanpa tujuan. Entah kakinya akan pergi ke mana ketika banyaknya kerumunan orang yang sedang berlalu-lalang ke sana-ke mari.

"Aretha!"

Aretha menolehkan kepalanya. Badannya terpaku pada gravitasi bumi. Lidahnya kelu, dan tubuhnya seakan kaku saat ini.

Hingga seseorang mendekat ke depannya, wanita itu benar-benar tak dapat berkata-kata saat ini.

Air mata Aretha benar-benar tak bisa berbohong jika dirinya benar-benar merasa terpuruk sekarang. Dunianya seakan melayang ketika suara berita kembali berdengung.

"Rafa ... g-gimana ceritanya? Kenapa semua ini terjadi?"

"Ikut aku, bakal aku jelasin nanti."


-oOo-

Sesaat sebelum penerbangan berlangsung ....

"Pesawatnya udah diperiksa?" tanya Arya pada Rafa.

Rafa mengacak-acak rambutnya kasar kemudian menganggukkan kepalanya. "Lo kenapa, Raf?"

"Kepala gue pusing banget, Ar." Rafa menghela nafas. Laki-laki itu memikirkan perkataan Altas tempo jam lalu. "Padahal bentar lagi mau take off."

"Bentar, Raf."

Rafa melirik ke arah Arya yang berjalan menjauh dari ruangan. Rafa mengeluarkan ponselnya, dan terpampanglah foto Altas bersama Aretha. Foto yang ia ambil beberapa tahun yang lalu.

 Foto yang ia ambil beberapa tahun yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

By Pinterest

"Akh!" Rafa meringis ketika sakit di kepalanya kian lama kian menjadi-jadi. Bahkan dirinya hampir limbung ketika akan berdiri.

Trust Me Aretha (Republish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang