Bab XXIX

1.7K 187 54
                                    

Jam berapa kalian buka ini? Adha yg nungguin? Buat berantem nggk nih?

Kok mkn k sini gue makin mikir, ya. Gue baca Tea dari awal kyknya uwu² gtu. Eh, smpe tgh² babnya njing² ya?

Hanong sama kriwil² nya Rafa nggk pada keluar makin ke sini.

نَصْرٌ مِّنَ اللَّهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ

Oke mari kita mulai membaca.
Hitung sampe berapa nih. 10? Oke












Let's get started












10














9
















8






































7












Kalian masih betah ya

































6




















5


4


























💖💖💖💖
Buat kalian




















3













Ada yg spesial buat seseorang yg spesial























2

2

2

2

2


2












Oke yang terakhir di hatinya kalian










Happy Reading






Aretha mengusap perutnya yang terasa kram. Entah kenapa akhir-akhir ini sering terjadi hal tersebut pada dirinya. Kepalanya benar-benar berputar, tetapi dirinya memaksakan untuk tetap berdiri.

"Sayang ... ikut keluar, Mama, ya. Kita beli makanan di luar. Altas mau apa?" tanya Aretha sambil mengusap kepala anaknya.

"Al mo ecim." Anak laki-laki itu memeluk ibunya, kemudian menciumi perut ibunya. "Adik nakal nggak, Ma?"

Trust Me Aretha (Republish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang