Ehem! Ada yang masih suka ngeramal?
Mari berpikir keras kawan! Kita pacu jantung sekarang
نَصْرٌ مِّنَ اللَّهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ
Happy Reading
Pagi yang cerah secerah senyuman dari keluarga kecil Diandre. Mereka semua berkumpul di halaman rumah dengan kehangatan yang tercipta di antaranya.
"Papa! Al mo cilam Papa pake ail!" Altas mengarahkan selang ke tubuh Rafa membuat laki-laki itu memekik terkejut. "Bacah!"
Altas berseru kesal ketika ayahnya mencipratkan air sabun ke arahnya. "Jangan ganggu! Masih cuci mobil ini, katanya mau beli mobil-mobilan."
"Pecawat, Papa!"
"Dokter nggak pake pesawat," jawab Rafa.
"Pake!" Altas kembali menyerang Rafa dengan selang air membuat tubuh keduanya basah kuyup. "Hayo! Papa nyelah nggak?!"
"Altas! Basah baju Papa!" ucap Rafa sambil berusaha menghindar dari serangan air Altas.
"Al bacah juga kalena Papa! Jadi ... Papa halus bacah juga!"
Aretha tertawa ketika kedua laki-laki berbeda usia malah lupa dengan tujuannya. Mereka malah kucing-kucingan di balik mobil dengan baju yang basah kuyup.
"Udah, Pa! Udah putih bibirnya Altas itu," ucap Aretha.
"Nanti Ma!" teriak Altas.
"Nggak ada nanti-nanti! Udah, apa nggak ada beli mainan untuk hari ini!" ancam Aretha.
Aretha menyipitkan matanya ketika tanpa sengaja ketika arah pandangnya ke gerbang, langsung tersuguhkan sosok yang familiar di matanya.
"Nando," gumamnya.
"Mama! Al tinggi!"
Aretha tersenyum ketika anak tersebut berseru senang ketika berada di panggulan ayahnya.
"Mamanya basahin, Al," ucap Rafa tak menyadari kehadiran Lina dan anaknya.
Altas langsung mengacak-acak rambut Rafa membuat tetesan-tetesan air mengenai permukaan wajah Aretha.
"Rafa! Nggak usah jahil!"
"Anak kamu sayang," jawab Rafa sambil mencuri satu kecupan di pipi Aretha.
Setelah kepergian kedua laki-laki hebatnya. Pandangannya mendatar melihat Lina semakin mendekat ke arahnya.
"Keluarga bahagia," cibirnya dan masuk tanpa permisi ke rumah Aretha.
—oOo—
"Nanti kalo Papa telbang Al boleh ikut di depan, nggak?" tanya Altas sambil mendongakkan kepalanya.
"Mau ngapain?"
"Mau lihat!"
"Nggak boleh," jawab Rafa dengan wajah menyebalkan. "Anak kecil nggak boleh ikut-ikutan."
"Al udah gede, Papa ..." rengek Altas.
"Mana? Kecil gitu. Masih selutut Papa."
"Coba-coba di pipi Papa ada apanya? Papa ke bawahin bental." Rafa menuruti ucapan anaknya, tanpa disangka-sangka Altas langsung naik ke pundak Rafa kemudian tertawa bahagia di tempatnya. "Al tinggi! Tinggi Al dali Papa!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Trust Me Aretha (Republish)
Teen FictionBuruan baca sebelum gue apus🥴🥴🥴 Private acak, follow sebelum baca‼️‼️ Sequel My Perfect Hubby Ternyata kebahagiaan itu tidak harus tersusun sempurna. Bahkan pernikahan karena tidak sengaja pun bisa mendatangkan kebahagiaan baru. Gimana ya, jika s...