Ashel Hometown (Ashel)

4.9K 24 2
                                    

Ashel sangat senang karena mendapat libur dari kegiatan JKT48 karena dapat berlibur keluar kota bersama keluarganya, kebetulan ia dan keluarganya memiliki acara di kampung halamannya. Ashel sudah sangat suntuk dengan kegiatan JKT48, Latihan dan juga jadwal sekolah yg padat. Akhirnya liburan yg ia tunggu datang juga. Meski hanya berlibur selama 2 hari 1 malam namun bagi Ashel itu semua sudah lebih dari cukup. Perjalanannya menuju kampungnya di daerah jawa barat berlangsung lancar dan cepat karena masa pandemi yg membuat orang-orang tidak berpergian. Hanya 3 jam saja gadis itu telah sampai di kampungnya bersama keluarganya.

"Ashel, papa sama mama mau ketemu dulu sama om dan tante. Kamu disini dulu ya, nanti ada si Dimas kesini" ujar ibunya pada Ashel, Ashel mengangguk mengerti padanya.

"Aduh Aa Dimas lagi, orangnya nyebelin" pikir Ashel mengingat kenakalan saudara sepupunya itu.

Ashel duduk sendiri di ruang tamu sambi memakan kue yg ada di meja. Ashel merasa nyaman sekali berada di ruang tamu ini meski tanpa AC maupun kipas karena suasananya yg sejuk. Ia berpikir kalau ini rumahnya sendiri pasti ia akan merebahkan dirinya di bangku dan bermalas malasan seharian.

"Hai... emmm... Ashel ya?" Seseorang menyebut namanya membuat gadis itu menoleh ke arah pintu depan.

Ashel tercengang melihat pria tampan yg berdiri di depan pintu, pria itu mengenakan kaos oblong putih yg tampak sedikit basah oleh keringat dan celana panjang hitam yg kotor oleh bercak tanah dan lumpur yg mengering. Pria yg memiliki kulit asli berwarna putih itu terlihat sedikit kecoklatan karena terbakar matahari. Pria tinggi dan tampan itu membuat Ashel tak berkedip saat ia mendekati Ashel dan duduk di kursi seberangnya.

"Eeeh siapa ya?" Ashel bertanya padanya, masih dengan wajah terkesima dan salah tingkah.

"Lupa? Ini aku Dimas!" Pria itu menyebutkan namanya, membuat Ashel semakin terkejut.

"Ehh... A' Dimas?!" Ashel tak percaya, Dimas dulu bertubuh pendek dan kurus ceking tidak seperti ini.

"Hahaha kamu lupa ya, udah berapa tahun kamu gak kesini. Terakhir aja kamu masih kecil banget" balas Dimas pada sepupunya itu.

Ashel terpaku melihat tawa renyah Dimas, ia tak bisa menutupi salah tingkahnya akibat sepupunya yg berubah drastis itu. Ia merasa udara menjadi sedikit panas setelah kedatangan Dimas.

"Eh iya A' hehe, apa kabar A'?" Tanya Ashel dengan genit.

"Baik, kamu gimana?" Tanya Dimas balik, Ashel tersenyum malu-malu pada pria itu.

"Baik A'." Balas Ashel padanya.

"Gimana sekolah? Masih sekolah kan kamu? Kalau gak salah umurmu 16 ya sekarang" kata Dimas pada Ashel, gadis itu tersipu karena Dimas mengetahui umurnya.

"Aman kok A' tenang aja, ih tau aja Aa' aku udah 16. Ngitungin ya?" Balas gadis itu dengan senyuman manisnya.

"Padahal rasanya baru kemarin Aa' isengin di sawah. Udah gede aja kamu" balas Dimas pada Ashel, pria itu tanpa sadar melirik ke arah bawah.

"Hehe iya A' udah gede aku, jangan di isengin lagi ya hahaha" balas Ashel padanya, mereka berdua tertawa.

Ashel dan Dimas bernostalgia di ruang tengah. Mereka mengingat kejadian-kejadian lucu yg pernah terjadi ketika Ashel berkunjung dulu. Dimas mengingat setiap kejadian yg dulu pernah terjadi, Ashel tertawa ketika mengingat lagi momen-momen liburannya dulu. Mereka mengobrol hingga hari menjelang sore, kedua orang tua mereka telah kembali dari rumah saudara mereka yg bertunangan.

One Shoot Collection.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang